Jumat 04 Dec 2020 00:28 WIB

Mengapa Pasien Jantung Jangan Sampai Terinfeksi Covid-19

Covid-19 mempercepat proses gagal jantung akut.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Seorang petugas kesehatan mengenakan alat pelindung lengkap saat memeriksa detak jantung pasien. Penderita jantung yang terpapar Covid-19  perawatannya sulit dan angka kematiannya tinggi.
Foto: AP Photo / Eduardo Verdugo
Seorang petugas kesehatan mengenakan alat pelindung lengkap saat memeriksa detak jantung pasien. Penderita jantung yang terpapar Covid-19 perawatannya sulit dan angka kematiannya tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jantung menjadi salah satu organ tubuh yang vital dan kemudian saat mengalami gangguan dan menjadi pasien kardiovaskular maka harus menjaga organnya, termasuk infeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Dampak fatal bisa terjadi ke pasien kardiovaskular yang terinfeksi Covid-19.

Ahli Jantung di Rumah Sakit (RS) Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Isman Firdaus menjelaskan, sebenarnya gangguan jantung lebih berbahaya dibandingkan penularan Covid-19. "Karena (ketika terinfeksi Covid-19) mempercepat proses gagal jantung akut. Makanya kami khawatir, pasien jantung jangan sampai terpapar Covid-19," ujarnya saat konferensi virtual BNPB Bertema Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19, Kamis (3/12).

Baca Juga

Oleh karena itu, Isman meminta orang yang mengalami gangguan jantung, mulai dari yang memasang ring, operasi by pass, kemudian yang kontrol ke dokter jantung dan konsumsi obat-obatan rutin harus terus menjaga salah satu organ tubuh vital ini. Ia keminta penderita jantung benar-benar memakai masker yang baik, menjaga jarak, dan mencegah kerumunan.

"Karena kalau sampai terpapar Covid-19, maka perawatannya sulit dan angka kematiannya tinggi. Apalagi obat Covid-19 masih susah," katanya.