REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aquatic Research Group, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM), terus berusaha memperluas pengembangan budidaya ikan wader pari. Salah satunya dilaksanakan dengan memperbanyak jalinan kerja sama dengan berbagai mitra.
Inisiator Aquatic Research Group, Dr. Bambang Retnoaji mengatakan, saat ini mereka menjajaki kerja sama pengembangan budidaya berbasis IoT dengan IT Telkom Surabaya. Rektor ITT telah lakukan kunjungan ke BPTP Cangkringan Sleman akhir November lalu.
Selain itu, ditinjau fasilitas budidaya semi-massal di Fakultas Biologi UGM. Tim IT Telkom Surabaya melihat fasilitas alat pemijahan portable ikan wader pari hasil kolaborasi dengan Kelompok Petani Ikan Santan Mina Lestari Binaan CSR PLN Peduli.
Dipaparkan pula budidaya semi-massal yang mudah diterapkan di perkotaan dan potensi pengembangan IT. Seperti microcontroller dan sensor otomatisasi pemberian pakan, pengaturan debit air, pengaturan suhu, dan tracking data parameter air memakai IoT.
"Ada rencana IT Telkom untuk membangun Vertical Farming IoT Based menggunakan ikan wader sebagai objek hewan coba. Potensi kerja sama ini memberikan harapan besar ke depan budidaya wader dapat dikembangkan secara modern berbasis IT ," kata Bambang, Ahad (6/12).
Aquatic Research Group terus pula melakukan edukasi terkait cara pembudidayaan ikan yang memiliki potensi nilai ekonomi tinggi. Diawali program berskala semi-massal, kini skala produksi telah massal menggandeng mitra Gapoktan Santan Mina Lestari.
"Pengolahan produk pasca panen dari budidaya ikan wader pari ini telah dikembangkan dengan tujuan meningkatkan nilai jual dari hasil budidaya. Meski begitu, tampaknya tingkat kesadaran masyarakat terhadap budidaya ikan ini masih belum tinggi," ujar Bambang.
Untuk itu, edukasi budidaya ini sangat dibutuhkan kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki minat budidaya ikan wader pari. Karenanya, Aquatic Research Group bersama Gapoktan Santan Mina Lestari terus meningkatkan kapasitas penyuluhan budidaya.
Selain menggandeng PT PLN (Persero), dilaksanakan pula dalam bentuk kerja sama dengan DKP DIY, dan sosialisasi restoking ikan lokal di DIY. Dilakukan pada November 2020 di beberapa tempat di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
"Harapannya, ada peningkatan pengetahuan budidaya ikan wader pari d masyarakat DIY, sehingga memunculkan stimulus untuk ikut terlibat dalam budidaya ikan wader pari," kata Bambang. (Wahyu Suryana)