Senin 07 Dec 2020 06:58 WIB

China Berhasil Kembangkan Komputer Supremasi Kuantum

Teknologi yang dikembangkan China merupakan komputer kuantum jenis baru.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Prosesor komputer kuantum (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Prosesor komputer kuantum (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beberapa lembaga penelitian di China dilaporkan telah mengembangkan komputer yang mencapai supremasi kuantum. Berdasarkan informasi, teknologi komputer itu juga merupakan komputer kuantum jenis baru.

"Keuntungan komputasi kuantum seperti ambang batas. Artinya, ketika kapasitas prototipe komputer kuantum baru melampaui komputer tradisional terkuat dalam menangani tugas tertentu, itu membuktikan bahwa ia mungkin akan membuat terobosan di banyak bidang lain,’’ kata Lu Chaoyang, profesor dari Universitas Sains dan Teknologi China, dikutip dari upi, Senin (7/12).

Baca Juga

Meski demikian, komputer jenis kuantum itu bukan yang pertama kalinya dibuat. Tahun lalu, komputer kuantum Google menjadi yang pertama mencapai supremasi kuantum.

Diketahui komputer itu mampu melakukan kalkulasi dalam hitungan menit, yang diperkirakan para ilmuwan akan membutuhkan superkomputer 10 ribu tahun untuk menyelesaikannya. Menurut penjelasan, supremasi kuantum dicapai ketika komputer kuantum dapat menghasilkan kinerja super komputer terbaik hanya dengan satu tugas.

Namun demikian, tidak seperti komputer Sycamore Google, yang menggunakan bahan superkonduktor untuk mengelola qubit - bit informasi kuantum - komputer China terbaru ini, yang disebut Jiuzhang, berbasis foton, menggunakan cahaya untuk memindahkan dan menyimpan bit kuantum.

Untuk membuktikan supremasi kuantum komputer, peneliti akan menggunakannya ketika melakukan jenis penghitungan yang disebut pengambilan sampel boson. Dalam menjelaskan gambaran lebih lanjut, para peneliti itu menggambarkan keberhasilan mereka dalam makalah baru yang terbit di jurnal Science pekan ini.

Gaussian boson sampling, adalah algoritma simulasi klasik yang sulit dilakukan oleh komputer klasik. Pengambilan sampel Boson menghitung distribusi keluaran dari sirkuit optik garis lurus yang menampilkan banyak masukan dan keluaran.

Jiuzhang mampu melakukan perhitungan dengan mengirimkan foton melalui serangkaian sirkuit optik yang dipandu oleh cermin. Bergerak melalui sirkuit, foton bertemu dengan pemecah sinar, mengirimkan foton secara bersamaan ke jalur yang berbeda.

Tak hanya itu, Jiuzhang mampu menyelesaikan kalkulasi pengambilan sampel boson hanya dalam beberapa menit. Para ilmuwan memperkirakan perhitungan yang sama akan memakan waktu beberapa superkomputer tercepat di dunia lebih dari setengah miliar tahun.

Para peneliti yang bertanggung jawab atas desain Jiuzhang mengklaim bahwa komputer kuantum dapat diadaptasi untuk melakukan perhitungan yang berguna untuk teori grafik, pembelajaran mesin, dan kimia kuantum.

Hal serupa juga disebutkan oleh insinyur komputer Google, yang telah mengklaim jika Sycamore dapat diprogram ulang untuk melakukan berbagai perhitungan. Namun, berita terbaru menunjukkan komputer kuantum, termasuk yang menggunakan superkonduktor dan yang mengandalkan foton, lebih dekat untuk menawarkan supremasi yang berlaku.

"Fakta bahwa sekarang dua platform yang berbeda mampu mencapainya, ini menunjukkan bahwa seluruh bidang bergerak maju dengan cara yang sangat matang," kata fisikawan kuantum Fabio Sciarrino dari Universitas Sapienza Roma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement