Senin 07 Dec 2020 08:26 WIB

9 Gejala Depresi yang Jarang Disadari

Depresi juga memiliki gejala-gejala lain yang mungkin jarang disadari.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Depresi juga memiliki gejala-gejala lain yang mungkin jarang disadari (Foto: ilustrasi)
Foto: Pxfuel
Depresi juga memiliki gejala-gejala lain yang mungkin jarang disadari (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin sudah cukup mengenal beberapa gejala depresi, seperti suasana hati atau mood yang rendah dan merasa tidak memiliki motivasi. Akan tetapi, depresi juga memiliki gejala-gejala lain yang mungkin jarang disadari.

Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan Priory Group di Inggris, setidaknya ada sembilan gejala depresi yang tidak begitu diketahui oleh banyak orang. Berikut ini adalah kesembilan gejala tersebut, seperti dilansir WellbeingNews, Senin (7/12).

Baca Juga

 

Sulit Membuat Keputusan

Depresi dapat membuat area tertentu pada otak mengalami penurunan volume. Kondisi ini juga dapat menganggu "koneksi listrik" normal di otak. Kedua hal ini dapat membuat fokus dan konsentrasi seseorang berkurang, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk membuat keputusan.

 

Perubahan Nafsu Makan dan Berat Badan

Ada perubahan nafsu makan yang bisa dialami oleh orang dengan depresi. Perubahan ini bisa berupa peningkatan atau penurunan nafsu makan. Kondisi ini dapat berujung pada perubahan berat badan.

 

Kesulitan dalam Menjalin Hubungan dengan Orang Lain

Orang dengan depresi cenderung kekurangan tidur. Kurang tidur dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah marah. Di sisi lain, depresi juga dapat membuat seseorang menarik diri dari orang lain. Perubahan ini dapat mempengaruhi hubungan penderita depresi dengan orang-orang di sekitarnya.

 

Dorongan Seks Rendah

Gairah seksual akan bergantung pada kemampuan seseorang untuk merasakan kesenangan. Kemampuan ini cenderung menurun atau menghilang pada orang yang mengalami depresi. Hal ini yang kemudian turut membuat dorongan seks pada orang depresi menjadi rendah.

 

Merasa Bersalah

Orang-orang dengan depresi cenderung sulit untuk memiliki perspektif berbeda ketika dihadapkan pada kejadian yang negatif. Mereka kerap terdorong untuk merasa bertanggung jawab dan bersalah atas kejadian tak menyenangkan yang terjadi.

 

Nyeri yang tak Bisa Dijelaskan

Depresi dapat membuat penderitanya merasakan masalah pada tubuhnya, salah sautnya adalah nyeri. Seringkali rasa sakit ini muncul tanpa ada kondisi fisik yang mendasari.

 

Perubahan Siklus Menstruasi

Pada fase depresi, hormon kortisol akan meningkat. Peningkatan ini akan memberikan pesan kepada otak dan sistem reproduksi untuk menunda atau menghentikan ovulasi. Kondisi ini akan membuat menstruasi terlambat atau absen.

 

Sembelit

Ketika nafsu makan sangat terdampak oleh depresi, asupan makan juga akan menjadi buruk. Makanan yang dikonsumsi cenderung tidak begitu bergizi dan kurang serat. Asupan makan yang tak baik ini akan berimbas pada masalah pencernaan seperti sembelit. Kadar serotonin yang rendah pada depresi juga dapat memperlambat pergerakan usus. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement