Senin 07 Dec 2020 19:22 WIB

Kaspersky Ungkap Harga Data Pribadi di Dark Web

Kaspersky mengingatkan pengguna internet untuk melindungi data pribadinya.

Dark web. Penelitian Kaspersky menganalisis penawaran aktif di 10 forum dan pasar darknet internasional.
Foto: TechWorld
Dark web. Penelitian Kaspersky menganalisis penawaran aktif di 10 forum dan pasar darknet internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkap daftar harga penjualan data pribadi di forum gelap hackers atau dark web. Akses menuju data sensitif, seperti rekam medis atau informasi identifikasi, nilainya tak sampai harga secangkir kopi.

"Dalam beberapa tahun terakhir, banyak area kehidupan kita telah menjadi digital dan beberapa di antaranya, seperti medis kita, misalnya, termasuk sebagai informasi pribadi," ujar peneliti keamanan di Kaspersky's GReAT, Dmitry Galov, dalam keterangan tertulis, Senin.

Baca Juga

Galov menyebut, meningkatnya jumlah insiden kebocoran data telah menyebabkan lebih banyak risiko bagi masyarakat.  Untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh tentang bagaimana informasi pribadi pengguna dapat dimanfaatkan di tangan yang salah, penelitian Kaspersky menganalisis penawaran aktif di 10 forum dan pasar darknet internasional.

Penelitian telah menunjukkan bahwa akses ke data pribadi dapat dimulai dari 50 sen (sekitar Rp 7.100) untuk sebuah ID (identitas pribadi), tergantung seberapa jauh data yang ditawarkan. Beberapa informasi pribadi masih tetap diminati hampir satu dekade terakhir, terutama data kartu kredit, akses perbankan dan layanan pembayaran elektronik.

Harga tiap informasi itu tidak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, berbagai jenis data baru juga bermunculan. Dalam hal ini, termasuk catatan medis pribadi dan selfie dengan dokumen identifikasi pribadi, yang biayanya dapat mencapai hingga 40 dolar AS.

Penyalahgunaan data berpotensi menimbulkan konsekuensi cukup signifikan, seperti pengambilan nama atau penggunaan layanan korban berdasarkan identitasnya. Data yang dijual di pasar gelap dapat digunakan untuk pemerasan, eksekusi penipuan dan skema phishing, hingga pencurian uang secara langsung.

Jenis data tertentu, seperti akses ke akun pribadi atau database kata sandi, dapat disalahgunakan tidak hanya untuk keuntungan finansial. Data itu juga bisa mendatangkan kerugian reputasi dan jenis kerusakan sosial lainnya, termasuk doxing.

"Ini tidak berarti bahwa kita harus menghapus dan menutup akun media sosial kita. Ini semua tentang memahami konsekuensi dan risiko potensial dan bersiap yang tepat untuk itu," ujar Galov.

Menurut Galov, untuk menghindari risiko penyalahgunaan data pribadi, tindakan terbaik adalah mengetahui apa yang mereka ketahui, menghapus apa bisa dihapus, dan mengendalikan informasi tentang Anda secara online.

"Sesederhana itu, namun tetap membutuhkan usaha," kata Galov.

Untuk meminimalkan risiko informasi pribadi Anda dicuri, Kaspersky merekomendasikan untuk selalu waspadai email dan situs web phishing. Selalu periksa pengaturan izin pada aplikasi yang digunakan untuk meminimalkan kemungkinan data dibagikan atau disimpan oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan.

Selanjutnya, gunakan autentikasi dua faktor, dengan catatan menggunakan aplikasi yang menghasilkan kode satu kali (one-time code) jauh lebih aman daripada menerima faktor kedua melalui SMS. Terakhir, selalu mempertimbangkan konten yang dibagikan secara online, apakah konten tersebut dapat disalahgunakan oleh orang lain atau tidak.

Berikut daftar harga data pribadi yang ditawarkan di darkweb:

Detail kartu kredit: 6-20 dolar AS (sekitar Rp 85 ribu - Rp 284 ribu)

Pindaian SIM: 5-25 dolar AS (sekitar Rp 71 ribu - Rp 355 ribu)

Pindaian paspor: 6-15 dolar AS (sekitar Rp 85 ribu - Rp 213 ribu)

Layanan berlangganan: 0,5-8 dolar AS (sekitar Rp 7.100 - Rp 114 ribu)

ID (nama, tanggal lahir, email, mobile): 0,5-10 dolar AS (sekitar Rp 7.100 - Rp 142 ribu)

Selfie dengan dokumen (paspor, SIM): 40-60 dolar AS (sekitar Rp 568 ribu - Rp852 ribu)

Rekam medis: 1-30 dolar AS (sekitar Rp 14 ribu - Rp 426 ribu)

Akun online banking: 1-10 persen dari nilai

Akun Paypal: 50-500 dolar AS (sekitar Rp 710 ribu - Rp 7,1 juta)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement