REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak sering kali dianggap hanya akan mengalami gejala ringan bila terkena Covid-19. Hanya saja, anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya benar.
Komplikasi akibat Covid-19 juga ditemukan pada pasien-pasien anak. Sebelumnya, beberapa pasien Covid-19 anak dilaporkan mengalami gangguan inflamasi langka bernama sindrom inflamasi multisistem.
Itu bukan satu-satunya komplikasi pada anak akibat Covid-19 yang pernah dilaporkan. Laporan dalam JACC: Case Reports mengungkapkan bahwa bayi berusia dua bulan yang terdiagnosis positif Covid-19 mengalami komplikasi cedera miokard dan gagal jantung.
Bayi yang dilahirkan secara prematur ini mulanya menunjukkan hasil negatif ketika dites Covid-19. Akan tetapi, tes berikutnya menunjukkan hasil positif Meski terkena Covid-19, bayi tersebut tidak menunjukkan gejala seperti demam, batuk, gejala infeksi saluran pernapasan atas, diare, muntah, atau penurunan makan.
Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan bahwa bayi tersebut mengalami cedera miokard akibat infeksi virus. Gejala gagal jantung pada bayi itu pun tampak memburuk akibat infeksi virus. Beragam tes menyingkirkan kemungkinan bahwa kondisi ini disebabkan oleh virus lain, selain virus penyebab Covid-19.
Pasien bayi ini kemudian mendapatkan serangkaian perawatan yang dibutuhkan. Salah satunya adalah ventilasi mekanik untuk mengatasi gagal napas. Pasien tersebut juga mendapatkan remdesivir.
Kabar baiknya, bayi tersebut berhasil pulih dan memiliki fungsi jantung normal. Bayi tersebut juga meninggalkan rumah sakit dalam kondisi tidak memerlukan obat gagal jantung.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa kondisi yang dialami bayi tersebut serupa dengan komplikasi jantung yang dialami pasien Covid-19 dewasa. Setidaknya ada empat kasus pada pasien Covid-19 dewasa yang mengalami kondisi tersebut.
Tim peneliti menambahkan, sebagian besar anak yang terkena Covid-19 biasanya tak bergejala atau hanya bergejala ringan. Namun, temuan terbaru ini menunjukkan bahwa potensi komplikasi tak dapat disingkirkan.
"Pengetesan Covid-19 pada anak-anak yang menunjukkan tanda dan gejala gagal jantung sangat penting seiring dengan semakin banyaknya hal yang kita pelajari mengenai dampak dari virus (SARS-CoV-2) ini," ungkap spesialis kardiologi anak dan ketua tim peneliti Madhu Sharma MD, seperti dilansir Times Now News.