Selasa 08 Dec 2020 06:51 WIB

Waspada Hoaks Soal Vaksin Covid-19

Sering penyebar hoaks dan informasi salah tersebut adalah tokoh berpengaruh.

Rep: Business Update (swa.co.id)/ Red: Business Update (swa.co.id)
.
.

JAKARTA - Sepanjang tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat lebih dari 2.000 topik hoaks mengenai Covid-19 disebarkan melalui berbagai platform media. Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) juga mencatat setidaknya ada 712 hoaks terkait Covid-19. Rendahnya literasi digital masyarakat ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.

Ketua Presidium MAFINDO Septiaji Eko Nugroho tak menyangkal, sering penyebar rumor, hoaks, dan informasi salah tersebut adalah tokoh yang berpengaruh misalnya dokter, tokoh agama, hingga pejabat pemerintahan.

“Yang memberikan rumor itu di antaranya yang bergelar dokter, ada bergelar profesor, ada oknum pejabat pemerintah yang di media sosialnya menyampaikan narasi-narasi yang condong ke teori konspirasi,” katanya dalam Dialog Produktif ‘Tolak dan Tangkas Hoaks’ secara virtual yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (7/12).

Septiaji menyebutkan ada dua kelompok yang tidak percaya terkait vaksin Covid-19. Pertama, kelompok yang secara tradisional antivaksin sehingga mereka cenderung menolak semua vaksin dengan alasan keyakinan atau antisains modern.

“Kedua, mereka bukan antivaksin. Anak-anak mereka divaksin BCG, difteri lengkap, tetapi mereka cenderung percaya teori konspirasi untuk Covid-19 dan mereka bisa jadi enggan ketika ada program vaksinasi. Kami agak khawatir kelompok kedua justru besar sehingga kelompok kedua ini harus kita perjuangkan untuk diyakinkan bahwa isu-isu itu adalah hoaks,” tekannya.

Sejauh ini, sejumlah narasi yang berperan penting dalam mengubah keyakinan masyarakat terkait vaksin Covid-19 antara lain isu kehalalan, keamanan, rekayasa global, dan narasi politik,” jelasnya.

Lebih lanjut ditambahkannya, untuk menambah informasi dan peningkatan pengetahuan masyarakat, perlu dilakukan upaya meningkatkan literasi digital masyarakat yang saat ini dirasakan masih sangat rendah. Di sisi lain, dia juga meminta pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk segera berkolaborasi dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19. “Agar tercapai target vaksinasi yang luas,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement