REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik bergerak variatif hari ini, Selasa (8/12). Setelah konsisten menghijau kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun ke zona merah dan melemah 0,32 persen ke level 5.911 meski sempat dibuka menguat pada perdagangan pagi ini.
Phillip Sekuritas Indonesia melihat, pergerakan IHSG akan cenderung terbatas hari ini. Hal ini sejalan dengan pergerakan bursa saham global. Indeks saham di Asia dibuka variatif menyusul kinerja indeks saham utama di Wall Street yang juga berakhir beragam semalam.
"Kekhawatiran atas lonjakan kasus penularan Covid-19 di Amerika Serikat (AS) mengalahkan harapan atas paket stimulus ekonomi di AS," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (8/12).
Kalifornia, negara bagian AS dengan jumlah populasi terbesar, mengumumkan pembatasan baru tentang berpergian dan aktivitas usaha setelah mencatatkan lebih dari 30 ribu kasus baru. Pembatasan yang serupa dapat juga segera di terapkan di negara bagian tersebut, yang tentunya akan semakin menekan proses pemulihan ekonomi di AS.
Selain itu, investor juga memantau ketegangan antara AS dan China setelah AS mengumumkan sanksi terhadap 14 anggota legsilatif Cina (National People’s Congress). Pemerintah AS berusaha meningkatkan tekanan berkaitan dengan tindakan keras Beijing terhadap gerakan pro demokrasi Hong Kong.
Investor juga terus memantau perkembangan pembicaraan Brexit. Pemerintah Inggris setuju melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Komisi Eropa untuk memecah kebuntuan yang menghalangi tercapainya kesepakatan dagang antara kedua belah pihak.