Rabu 09 Dec 2020 08:39 WIB

5 Saran Kendalikan Berat Badan dari Pakar Diet

Sebagian orang sudah melakukan diet tetapi belum mendapatkan hasil yang diinginkan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Diet (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Diet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang sudah menjajal berbagai jenis diet dan masih belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika demikian, pakar diet menyarankan untuk tidak berfokus pada makanan, tapi cara menjalankan pengaturan pola makan.

Menurut para pakar, mentalitas dan pemikiran seseorang sangat berpengaruh pada efektivitas diet, sebab pikiran berdampak langsung terhadap tindakan. Untuk mengatasinya, berikut lima rahasia pengendalian berat badan yang disampaikan ahli diet.

Baca Juga

 

1. Jangan mencari hasil cepat

Jika tidak bisa menjalani suatu cara pengendalian berat badan secara rutin, jangan mengharapkan hasil cepat yang bisa bertahan lama. Alih-alih mendambakan hasil drastis yang instan, lebih baik biasakan diri dengan perubahan kecil tapi intens.

Perhatikan pola makan, kebiasaan olahraga, jam tidur, serta pengendalian stres, tapi yang bisa dijalankan sedikit demi sedikit dalam jangka panjang. Misalnya, mulai memasukkan sayuran dalam menu dan coba berjalan 10 ribu langkah sehari.

Pakar diet berlisensi Ashley Larsen merekomendasikan pula untuk menjauhkan anggapan bahwa diet tidak menyenangkan. "Menjadi sehat butuh keterampilan, bukan hanya kemauan. Sesuaikan diet dengan tubuh dan susun rencana," ujarnya.

 

2. Berhenti menunda

Banyak orang menunda kebiasaan makan sehat dengan alasan ingin bersenang-senang di akhir pekan. Penganut pola ini tidak akan pernah bisa menerapkan diet sehat karena terjebak dengan siklus makan berlebihan yang sama.

Salah satu penyebab hal tersebut adalah merasa terbebani. Sebenarnya, tidak perlu merasa sedih karena tidak boleh makan ini dan itu, tetapi buat pilihan secara sadar mana makanan sehat dan yang tidak dimakan secara berlebihan.

Pakar diet dari College Nutritionist, Rachel Paul, menyarankan kliennya memotivasi diri sendiri, bahkan menuliskan kalimatnya. "Katakan, saya akan bahagia jika membuat pilihan membanggakan ini karena makan berlebihan tidak memberikan kebaikan," ucapnya.

 

3. Hindari ketakutan berlebihan

Rachel Paul mendapati, banyak orang memiliki ketakutan berlebihan dan secara obsesif menghitung kalori dari makanan. Padahal, itu tidak terlalu dibutuhkan. Fokus pada tahapan yang berlangsung perlahan tetapi stabil.

Beralihlah ke evaluasi tiap pekan dan anggap itu sebagai perubahan gaya hidup sehat berkepanjangan. Jika seseorang merasa sedang berdiet, kemungkinan besar dia ingin semua lekas berakhir sehingga hasilnya pun tidak memuaskan.

 

4. Mulailah menganggap semua makanan baik

Singkirkan jauh-jauh pandangan bahwa makanan A baik dan makanan B buruk. Semua makanan, baik yang manis dan mengandung karbohidrat, adalah baik. Bukan berarti ada jenis makanan tertentu yang sama sekali tak boleh dimakan.

Faktanya, tubuh membutuhkan makanan beragam. Memang benar makanan tertentu tidak boleh diasup berlebihan, namun bukan dihilangkan dari menu, Penyuka brownies maupun keripik kentang tidak perlu merasa bersalah saat menikmatinya sebagai camilan.

 

5. Tak perlu terpaku pada timbangan

Sangat mudah membuat suasana hati memburuk ketika melihat jarum di timbangan terus mengarah ke kanan. Mulai sekarang, ubah cara pandang itu dan tidak perlu terpaku pada timbangan. Ingatlah bahwa itu hanya angka belaka.

Timbangan mungkin dibutuhkan, tetapi hanya untuk mengukur kemajuan usaha gaya hidup sehat. Jika bobot tidak kunjung turun, tetaplah berbahagia dan terus menerapkan gaya hidup sehat karena hasil tidak akan mengkhianati usaha, dikutip dari laman EatingWell, Rabu (9/12).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement