Rabu 09 Dec 2020 14:11 WIB

Tingkatkan Peran IAJ dalam Kemitraan Indonesia-Jerman

Munas ke-1 IAJ Sabtu (5/12), memilih Bimo Joga Sasongko sebagai Ketua Umum

Para alumni Jerman mendirikan Ikatan Alumni Jerman (IAJ) sebagai organisasi profesi untuk meningkatkan peran, memperluas jaringan dan kompetensi alumni. Serta merupakan wahana untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa.
Foto: istimewa
Para alumni Jerman mendirikan Ikatan Alumni Jerman (IAJ) sebagai organisasi profesi untuk meningkatkan peran, memperluas jaringan dan kompetensi alumni. Serta merupakan wahana untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Para alumni Jerman mendirikan Ikatan Alumni Jerman (IAJ) sebagai organisasi profesi untuk meningkatkan peran, memperluas jaringan dan kompetensi alumni. Serta merupakan wahana untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa.

Visi IAJ mengoptimalkan dan mendorong kekuatan alumni Jerman supaya lebih eksis, kredibel dan dipercaya oleh berbagai kepentingan di tanah air. Misi jangka pendek IAJ adalah menjalin sinergi antar alumni. Disertai dengan mempromosikan dan menyuarakan portofolio kompetensi dan keahlian para alumni melalui berbagai platform dan media. IAJ berperan aktif sebagai think tank bangsa terkait dengan strategi, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan nasional.

Ketua Steering Committee Munas Ke-1 IAJ 2020 Dr.Eng.Iwan Tutuka Pambudi, M.Eng dalam keterangan tertulisnya menyatakan, IAJ memiliki misi spesial untuk ikut serta mendorong dan meningkatkan jumlah mahasiswa asal Indonesia untuk belajar di negara Jerman hingga 10 ribu orang selama lima tahun kedepan. Ikatan Alumni Jerman juga ikut berusaha membangun komunikasi, partisipasi dan diplomasi demi kepentingan yang luas untuk kedua bangsa. Penguatan hubungan Indonesia- Jerman perlu ditingkatkan dalam berbagai aspek. Terutama terkait dengan bidang pembangunan yang kini menjadi perhatian besar pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebagai organisasi profesi, IAJ juga menyusun biodata, lengkap dengan kompetensi atau keahlian yang dimiliki serta profesi dan posisinya yang aktual. Biodata diatas diperlukan dalam rangka kerjasama kedua pemerintahan maupun pihak perusahaan dan investor Jerman yang ingin berusaha di Indonesia.

IAJ terus berusaha melakukan kajian dan membuat forum Iptek dalam bentuk pemikiran dan gagasan terkait dengan penguatan hubungan antara Indonesia-Jerman yang sangat berguna untuk menunjang pembangunan Indonesia kini.

Apalagi Indonesia dan Jerman masih punya potensi meningkatkan hubungan dagang. Antara lain lewat Perjanjian Kemitraan Ekonomi CEPA dengan Uni Eropa. IAJ melihat posisi negara Jerman pada saat ini semakin strategis di percaturan dunia karena Terhitung 1 Juli 2020, Jerman akan mendapatkan giliran memegang kepemimpinan Dewan Uni Eropa (yang dikenal sebagai Kepresidenan Dewan Uni Eropa). Indonesia dan Jerman adalah dua negara yang sangat penting dan memiliki nilai strategis di kawasan masing-masing. Jerman adalah negara dengan penduduk terbesar di UE,

memiliki stabilitas politik yang baik serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan berada di lokasi yang strategis dengan 9 negara tetangga. Jerman juga negara pendiri UE. Sementara itu, Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara, memiliki stabilitas politik dan ekonomi yang sangat baik, dengan lokasi yang super strategis di dunia serta 10 negara tetangga. Indonesia adalah salah satu pendiri ASEAN serta gerakan anti-kolonialisme Asia-Afrika.

Indonesia dan Jerman adalah anggota negara-negara G-20. Indonesia bahkan satu- satunya negara G-20 dari ASEAN.Indonesia dan Jerman memiliki postur yang kuat dalam kancah geopolitik kawasan sehingga dapat memainkan peran penting pada tingkat kawasan dan masing-masing dan bukan negara yang mudah diombang-ambingkan oleh kekuatan kawasan lain yang lebih besar.

Dari sisi strategis, Jerman semakin menyadari bahwa laju ekspor-impor Jerman ke Asia melalui perairan strategis yang berada di bawah kedaulatan Indonesia, yaitu Selat Malaka, Selat Singapura, Selat Sunda dan Selat Lombok serta juga harus melalui perairan penuh konflik: Laut Cina Selatan. Dengan demikian kerjasama dengan Indonesia memiliki dimensi yang sangat global.

IAJ berharap ikut berpartisipasi dalam pameran teknologi industri terbesar di dunia yang akan digelar di Hannover, Jerman pada 20-24 April mendatang. Indonesia adalah negara mitra resmi dalam pameran ini. Yang akan menampilkan wajah Indonesia sebagai negara emerging yang tengah melakukan transformasi ekonomi ke industri 4yang berbasis riset dan inovasi.

Patut digarisbawahi pernyataan Presiden Joko Widodo terkait persiapan Hannover Messe 2020. Presiden minta agar Indonesia ditampilkan sebagai negara yang menarik untuk diajak bekerja sama mulai dari pengembangan industri energi ramah lingkungan, bio diesel, dan potensi nikel terbesar di dunia yang bisa menghasilkan baterai lithium ion yang berperan bagi energi masa depan. Demikian Siaran Pers ini dan kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement