Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

Monday, 23 Jumadil Awwal 1446 / 25 November 2024

Hitung Cepat: Pasangan Idris-Imam Unggul di Pilkada Depok

Rabu 09 Dec 2020 20:36 WIB

Red: Muhammad Akbar

 Wanita Muslim Indonesia memberikan suaranya di kotak suara di TPS selama Pilkada di tengah pandemi virus Corona, di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 09 Desember 2020.

Wanita Muslim Indonesia memberikan suaranya di kotak suara di TPS selama Pilkada di tengah pandemi virus Corona, di Depok, Jawa Barat, Indonesia, 09 Desember 2020.

Foto: EPA-EFE/Bagus Indahono
Idris-Imam Budi memperoleh 53,35 persen suara

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pasangan Muhammad Idris-Imam Budi Hartono meraih keunggulan sementara pada Pilkada Kota Depok tahun 2020 berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh Voxpol Centre Research and Consulting.

Dari hasil hitung cepat yang dilakukan Voxpol Centre Research and Consulting, pada Rabu (9/12), pasangan Muhammad Idris-Imam Budi Hartono memperoleh 53,35 persen suara, serta pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia memperoleh 46,64 persen suara, dari 93,57persen suara yang masuk hingga pukul 18:58 WIB.

Analis politik dari Voxpol Centre Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, melalui telepon selulernya, Rabu, mengatakan persentase perolehan suara dari hasil hitung cepat setelah melampaui 90 persen data masuk, maka persentase perolehan suara pasangan calon sudah tidak akan berubah jauh.

"Jika selisih perolehan suara antara pasangan calon adalah lima persen atau lebih, maka kemungkinan besar petanya tidak berubah lagi," katanya.

Pangi menjelaskan, Kota Depok memiliki karakter tersendiri yakni dikenal sebagai kota intelektual, relijius, serta menjadi basis massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Wajar kalau pasangan calon yang diusung PKS unggul pada Pilkada Kota Depok, karena Kota Depok adalah basis masa PKS. Justru menjadi sangat miris kalau pasangan calon yang diusung PKS gagal di Kota Depok," katanya.

Menurut dia, selama tiga kali berturut-turut pada Pilkada Kota Depok sebelumnya selau dimenangkan oleh pasangan calon yang diusung oleh PKS. Pada Pilkada Kota Depok tahun 2005 dimenangkan oleh pasangan Nurmahmudi-Yuyun Purwitasari, pada Pilkada tahun 2010 dimenangkan oleh pasangan Nurmahmudi-Muhammad Idris, serta pada Pilkada 2015 dimenangkan oleh pasangan Muhammad Idris-Pradi Supriatna.

Voxpol Centre Research and Consultingjuga melihat Kota Depok sebagai kota intelektual dan rilijius, dengan faktor patron klien yang turut mempengaruhi, yakni faktor tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Depok.

Menurut dia, adanya pengaruh tokoh agama dan tokoh masyarakat turut menentukan perolehan suara pada Pilkada Kota Depok.

Pangi Syarwi juga melihat, perolehan suara dua pasangan calon pada Pilkada Kota Depok tahun 2020 yang kompetitif karena pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia diusung oleh banyak partai politik yang juga memiliki massa.

Pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia, tercatat diusung dan didukung oleh 12 partai politik yakni Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, PAN, Partai Nasdem, PSI, serta Perindo, PBB, Hanura, PKPI, dan Garuda. Sedangkan, pasangan Muhammad Idris-Imam Budi Hartono diusung oleh tiga partai politik yakni, PKS, Partai Demokrat, dan PPP.

 

Sumber : antara
 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler