Kamis 10 Dec 2020 05:30 WIB

Daftar Fenomena Astronomi Pertengahan Desember

Pada pertengahan Desember akan terjadi puncak hujan meteor geminid.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Hujan Meteor Geminid
Foto: AP PHOTO
Hujan Meteor Geminid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) merilis kalender astronomi menjelang pertengahan Desember 2020. Ada beberapa fenomena di antariksa pada 13-15 Desember mendatang.

Pada 13 Desember, menurut Pussainsa Lapan, ada puncak konjungsi Bulan-Venus pukul 02.45 WIB. Fenomena itu, terjadi pada sudut pisah 1,25 derajat.

Baca Juga

"Akan tetapi, kedua objek langit ini baru terbit pada pukul 04.00 WIB dari arah Timur-Tenggara dengan sudut pisah 1,45 derajat dan terakhir terlihat ketika terbit Matahari (05.30 WIB) dengan sudut pisah 2 derajat,’’ menurut Lapan, dikutip dari akun resmi instagramnya Rabu (9/12).

Pada tanggal yang sama ada fenomena lain selain Konjungsi, yaitu Bulan berada di titik terdekat dari Bumi (Perige). Peristiwa itu akan terjadi pada pukul 03.34.36 WIB dengan jarak 361.757 Km, iluminasi 4,73 persen (fase sabit akhir), magnitudo visual -6.40, dengan lebar sudut 1,56 menit busur. Pada saat Perige, Bulan disebut akan terletak di konstelasi Libra.

‘’Akan tetapi, baru bisa disaksikan sejak pukul 04.00 WIB hingga terbit Matahari dikarenakan Bulan masih di bawah ufuk ketika puncak perige,’’ tambahnya.

Pada 13 hingga 14 Desember Desember akan terjadi puncak hujan meteor geminid. Hujan meteor geminid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Gemini. Kejadian ini dapat disaksikan sejak pukul 20.00 WIB tanggal 13 Desember hingga pukul 05.00 WIB tanggal 14 Desember.

Keesokan harinya, fenomena berlanjut di mana Bulan sabit tua bisa disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang sejak pukul 4.50 WIB hingga Matahari terbit. Bulan sabit tua kali ini berumur 28 hari 17,37 jam, dengan elongasi 9,23 derajat dan terbit dari arah Timur-Tenggara di konstelasi Ophiuchus.

Masih di tanggal yang sama, Bulan dan Matahari akan memasuki fase baru. Dijelaskan, fase konjungsi atau Bulan baru pada 14 Desember 2020, akan terjadi pada pukul 23.16.35 WIB dengan jarak geosentris 364.414 km.

Fase Bulan baru kali ini akan bertepatan dengan gerhana Matahari total yang bisa disaksikan di sebagian besar wilayah Amerika Selatan, kecuali Venezuela, Kolombia, Guyana, Suriname, Guyana Prancis, dan bagian utara Brazil, Peru serta Ekuador.

Terakhir, pada 15 Desember, publik bisa menyaksikan Bulan sabit muda untuk pertama kalinya dengan alat bantu optik pada 15 Desember sejak Matahari terbenam (18.00 WIB). Kejadian itu bisa disaksikan hingga 18.45 WIB ketika Bulan terbenam dengan jarak toposentris 359.735 km.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement