REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Eva Dwiana-Dedi Amrullah unggul dari dua paslon lainnya pada Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung pada hitungan cepat, Rabu (9/12). Eva bersyukur dengan tim pemenangannya dan juga warga Kota Bandar Lampung yang unggu dari dua paslon lainnya.
"Alhamdulillah, hasil quick count kita menang," kata Eva Dwiana, yang juga istri Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN seusai menyaksikan hitung cepat di poskonya, Rabu (9/12) petang.
Eva, yang sekarang masih tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung menyatakan ucapan terima kasih kepada pendukungnya yang bekerja keras mensukseskan pilkada Kota Bandar Lampung. "Juga kepada warga Kota Bandar Lampung dan para relawan. Doakan amanah dalam memimpin Kota Bandar Lampung," kata Eva.
Meski baru hasil hitung cepat, dia masih berharap timnya terus mengawal penghitungan suara di semua TPS hingga akhir. Pada hitung cepat tim internal paslon Eva-Dedi unggul 66 persen dari dua kandidat lainnya yakni Rycko Menoza-Johan Sulaiman dan M Yusuf Kohar-Tulus Purnomo. Sedangan hasil hitung cepat Rakata Institute paslon nomor urut 3 tersebut mendapat 55,82 persen.
Rakata Institute menyelenggarakan hitung cepat (quick qount) di empat pilkada di Provinsi Lampung dari delapan pilkada yang ada. Diantaranya, Pilkada Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Waykanan, dan Kabupaten Lampung Timur. Lembaga ini mengambil margin of error 2,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 99 persen. Partisipasi peserta pemilih mencapai 69 persen.
Paslon Eva Dwiana dan suaminya Herman HN (sekarang menjabat wali kota Bandar Lampung periode terakhir) menggunakan hak suaranya di TPS 06, Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Eva mengenakan jilbab merah dan gaun putih, sedangkan Herman HN mengenakan batik merah dan celana hitam.
Saat mau mencoblos kedua suami istri tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai yang telah disediakan di TPS. Sebelum masuk area TPS keduanya diperiksa suhu tubuh menggunakan alat tes cepat. Eva hanya menyambut senyum kepada pengunjung, tanpa banyak komentar.
Warga di beberapa tempat antusias mendatangi TPS untuk menyalurkan hak suaranya pada pilkada Kota Bandar Lampung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. "Kalau menggunakan waktu, tidak terjadi kerumunan atau penumpukkan sampai mengantre panjang dan lama," kata Faizal, petugas KPPS di TPS Kemiling.
Saat penghitungan suara, ia menyatakan berlangsung lancar dan aman, juga tidak terjadi kerumunan pada siang hari tersebut setelah resmi TPS dinyatakan ditutup. Beberapa warga hanya mengikuti hitung manual di TPS, selebihnya warga mengetahui setelah proses hitung manual selesai.
Boy, petugas KPPS lainnya menyatakan, mulai proses awal pemungutan suara hingga penghitungan suara berjalan lancar dan aman. Tidak ada protes atau bentuk lainnya dari saksi masing-masing utusan calon. "Ya, aman-aman saja. Tidak ada gejolak atau ribut-ribut," ujar petugas KPPS di Beringin Raya.