Kamis 10 Dec 2020 13:44 WIB

Pakai Masker Berunsur Logam, Pasien MRI Berisiko Luka Bakar

Klip hidung merupakan salah satu unsur logam yang ada pada masker.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Salah satu sudut ruangan magnetic resonance imaging (MRI) atau pencitraan resonansi magnetik. Pasien disarankan untuk memakai masker wajah tanpa kandungan logam saat menjalani MRI.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Salah satu sudut ruangan magnetic resonance imaging (MRI) atau pencitraan resonansi magnetik. Pasien disarankan untuk memakai masker wajah tanpa kandungan logam saat menjalani MRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pasien yang mengenakan masker wajah yang mengandung logam mengalami insiden terbakar saat melakukan pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Hal itu membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) mengeluarkan peringatan mengenai jenis masker yang boleh digunakan selama pemeriksaan tersebut.

Menurut laporan, pasien dalam insiden itu mengalami luka bakar di bagian wajah yang tertutupi oleh masker. Secara umum, pasien disarankan untuk mengeluarkan logam apa pun sebelum menjalani MRI.

Baca Juga

Teknisi atau penyedia layanan kesehatan didorong untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum memulai pemeriksaan. Namun, karena meningkatnya penggunaan masker selama pandemi virus corona, FDA mengeluarkan pedoman baru terkait logam dalam penutup pelindung wajah.

"Bagian logam, seperti klip hidung atau kawat yang membentuk masker agar pas dengan lekuk hidung pengguna, partikel nano (partikel ultrafine), atau lapisan antimikroba yang mungkin mengandung logam, seperti perak atau tembaga, dapat menjadi panas dan membakar pasien selama MRI,” ujar pernyataan FDA, dilansir Fox News, Kamis (10/12).

FDA merekomendasikan pasien untuk memakai masker wajah tanpa kandungan logam saat menjalani MRI. Namun, badan tersebut juga mencatat bahwa mungkin sulit untuk menentukan apakah masker mengandung logam di dalamnya, jadi pasien harus berkonsultasi dengan teknisi MRI terlebih dahulu sebelum pemeriksaan dimulai.

Penyedia layanan kesehatan yang tidak dapat memastikan apakah ada logam di masker wajah harus menyarankan masker wajah alternatif yang tidak mengandung logam. Penyedia layanan kesehatan yang melakukan MRI didorong untuk memberikan masker wajah tanpa logam kepada pasien yang akan menjalani pemeriksaan.

Pasien yang menderita luka bakar akibat masker wajah selama MRI didesak untuk melaporkan kejadian tersebut ke FDA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement