REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Berita menggembirakan datang dari Kota Suci Mekkah, Arab Saudi. Dua siswa Sekolah Indonesia Makkah (SIM) menorehkan prestasi dengan menyabet peringkat pertama pada ajang kompetisi kemahiran membawakan cerita (storytelling) yang diikuti 161 peserta tingkat Sekolah Menengah Atas yang mewakili negara-negara Asia Tenggara.
Dua siswa dari SIM tersebut adalah Rofiqi Mathuri dan Abdullah Muzaffar. Mereka mengangkat dongeng legendaris “Kang Kabayan”, cerita rakyat dari Tanah Sunda yang mereka bawakan dalam bahasa Arab.
Kompetisi bertajuk “Building Asean Community Through Storytelling Competition” ini digelar selama dua hari secara daring, yakni dari 10-11 Desember 2020. Kompetisi diselenggarakan oleh Southeast Asia Quality Improvement Language (SEAQIL), the Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO).
Berlangsung ketat, babak penyisihan menyisakan tiga nominasi terbaik yang harus membawakan secara live materi kompetisi. Walhasil, kerja keras tim dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang berada di Kota Suci Mekkah tersebut diganjar dengan keberhasilannya menyabet peringkat pertama pada ajang kompetsi bergengsi tersebut. Pengumuman pemenang disiarkan secara live pada Jumat, 11 Desember 2020.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh, Achmad Ubaedillah, menyatakan, siswa SILN khususnya di Arab Saudi jika diberikan kesempatan, dapat membuktikan nyali dan potensinya untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, dari tingkat lokal, nasional, regional prestasi hingga internasional.
Ubaedillah berharap, SILN lain di Arab Saudi juga dapat mengejar prestasi serupa, seperti yang telah berhasil ditorehkan SIM.
“Harapannya siswa-siswa yang berada di Arab Saudi dapat memanfaatkan kesempatan serupa, berpartisipasi pada event-event berskala nasional maupun internasional, yang nantinya bisa memberikan nilai tambah bagi putra-putri di tiga SILN di Arab Saudi,” ujar Ubaedillah.
Menanggapi kabar gembira tersebut, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono, turut bangga atas prestasi yang berhasil diraih oleh para siswa SIM yang umumnya adalah anak-anak dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menetap di Makkah.
Konjen Eko mengatakan, keterbatasan dan tantangan belajar bagi siswa-siswa Indonesia di Arab Saudi, terutama di masa pandemi, bukan menjadi halangan meraih prestasi. “Justru tantangan ini harus dijadikan pelecut bagi siswa SIM dan siswa SILN lainnya di Arab Saudi untuk mengasah bakat dan potensi” ucapnya.
Untuk tahun ajaran 2020/2021 ini, Sekolah Indonesia Mekkah memiliki sebanyak 376, mulai dari jenjang TK hingga SMA. Mereka umumnya adalah anak-anak dari para WNI yang menetap di kota suci itu.