REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Kepresidenan mengatakan, keterlibatan putra dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pilkada serentak dan menang dalam hitung cepat jauh dari fenomena dinasti politik. KSP menilai, kemenangan Gibran Rakabuming Raka di Solo dan Bobby Nasution di Medan merupakan bukti kepercayaan rakyat dan kompetensi yang memang dimiliki kedua sosok tersebut.
"Saya kira ini bukan dinasti politik, karena ini kan dipilih bukan ditunjuk. Jadi saya kira ini pilihan demokratis. Kan masyarakat di daerah masing-masing. Jadi tidak lantas karena anak presiden kemudian menang," kata Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian, Ahad (13/12).
Menurut Donny, Gibran dan Bobby mau tak mau harus mampu membuktikan diri lewat kinerjanya sebagai wali kota kelak, bahwa mereka memang memiliki kompetensi yang mumpuni. Gibran dan Bobby, ujar Donny, harus mampu bergerak cepat menyelesaikan persoalan dan tantangan di daerah masing-masing.
"Itu yang akan menepis semua itu. Jadi bukan karena ayahnya, tapi karena mereka memang mampu mengelola Medan dan Solo," kata Donny.
Seperti diketahui, putra dan menantu Presiden Jokowi meraih sukses pada pilkada 2020 berdasarkan hasil hitung cepat. Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa diklaim unggul 85,14 persen di Pilwalkot Solo, sementara Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman unggul di Pilkada Kota Medan dengan 55,26 persen.