REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Berita duka cita datang dari keluarga besar Muhammadiyah. Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Anjar Nugroho, meninggal dunia Selasa (15/12) pagi sekitar 04.05 WIB di RS Kariadi Semarang karena serangan jantung.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, turut mendoakan agar almarhum khusnuh khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya dan diterima di sisi Allah SWT. Serta, keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan.
Haedar mengatakan, Anjar merupakan kader Muhammadiyah yang diberi amanah memimpin UMP dengan spirit kemuhammadiyahan yang tinggi dan visi kemajuan yang luas. Anjar, disebut sebagai kader yang lekat dengan pergerakan dan terbilang masih muda.
"Memiliki pemikiran yang melintasi dan pergaulan yang luas. Buku dan karya tulisnya banyak, menggambarkan kader produktif. Semangat memajukan UMP luar biasa, sehingga berbagai aspek termasuk unit bisnis dikembangkan," kata Haedar, Selasa (15/12).
Info dari Humas UMP, Anjar hari ini sebenarnya sudah memiliki agenda bertemu Gubernur dan Pangdam Jawa Tengah membahas beasiswa keluarga TNI dan warga. Pada Senin (14.12) malam berangkat dari Purwokerto ke Semarang bersama tim dari UMP.
Senin sore, info yang didapatkan Anjar bahkan masih sempat buka puasa bersama dengan ibunya. Haedar menekankan, kepergian Anjar bagi Muhammadiyah merupakan kehilangan yang besar, kehilangan kader muda terbaik yang paham Muhammadiyah luar dan dalam.
"Sekaligus, visi pemikiran yang luas baik dalam pengembangan kampus maupun Muhammadiyah. Selamat jalan menemui keharibaan Allah, semuanya berasal dari Allah dan kembali kepada-Nya," ujar Haedar, menutup.