Selasa 15 Dec 2020 19:40 WIB

Ini yang akan Terjadi Bila Huawei 'Rujuk' dengan Google

Saat ini, Huawei memakai ekosistem HMS menggantikan layanan Google.

Red: Nora Azizah
Foto: ilustrasi Huawei
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Foto: ilustrasi Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng, mengungkapkan nasib ponsel Huawei jika perusahaan asal China itu kembali "rujuk" dengan raksasa teknologi Amerika Serikat Google. Pasalnya, saat ini seluruh ponsel pintar Huawei menggunakan ekosistem Huawei Mobile Service (HMS).

"Saat ini kita memakai HMS karena Google tidak boleh bekerja sama dengan Huawei, ada ketentuan politis itu. Tetapi, kalau semisal nanti Google bisa lagi,kita akan mengembangkan HMS secara terus menerus," ujar Lo Khing Seng dalam konferensi pers virtual usai peluncuran Huawei Mate 40 Pro, Selasa (15/12).

Baca Juga

Pengguna Huawei, menurut Lo Khing Seng, akan memiliki dua opsi, baik layanan dari Huawei, Huawei Mobile Services, maupun Google. Kebijakan itu diterapkan pada Huawei P30 Pro. Meski begitu, dia menekankan bahwa HMS akan menjadi masa depan Huawei.

"Jadi, konsumen masih bisa memilih nanti apakah memakai Google atau HMS," kata Lo Khing Seng.