REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat, menetapkan pasangan calon nomor urut 02 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono menjadi pemenang Pilkada Depok 2020. Idris-Imam meraih suara terbanyak dengan perolehan mencapai 55,55 persen.
"Paslon nomor urut 2 Idris-Imam meraih suara terbanyak di Pilkada Depok, pada 9 Desember 2020," ujar Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna usai rapat pleno terbuka Rekapitulasi Penghitungan Tingkat Kota di Hotel Bumi Wiyata Depok, Selasa (15/12).
Paslon Idris-Imam memperoleh suara sebesar 415.657 atau 55,55 persen, sedangkan paslon nomor urut 01 Pradi Supriatna-Afifah Alia meraih suara 332.689 atau 44,45 persen. "Total keseluruhan surat suara yang terpakai sebanyak 777.737 yang terbagi menjadi surat suara tidak sah 29.391 dan suara sah sebesar 748.346," terang Nana.
Dia mengatakan, hasil tersebut diterima semua pihak, termasuk saksi dari kedua paslon. "Semua menerima, dan ini bukti bahwa masyarakat Kota Depok dewasa dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini," tutur Nana.
Kendati demikian, Nana mengatakan jika ada ketidakpuasan, dapat ditempuh melalui jalur hukum, yakni Mahkamah Konstitusi. “Setelah ditetapkan hasilnya itu bisa langsung dilakukan diajukan, gugatan kalau kaitan itu bisa konfirmasi ke panitera di MK, ranah mereka untuk bisa diproses,” jelasnya.
Pilkada Kota Depok diikuti dua paslon yakni paslon Idris-Imam yang didukung PKS, Demokrat dan PPP. Sedangkan paslon Pradi-Afifah didukung kekuatan besar partai yakni Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PAN dan PSI.