REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) memprediksi jumlah serangan siber di Indonesia bisa terhitung satu miliar kali pada 2020. Serangan pada tahun ini mengalami lonjakan diduga karena berlakunya work from home (WFH) di masa pandemi Covid-19.
"Naiknya tinggi dari tahun kemarin wajar bukan berarti enggak waspada tapi karena selama Covid-19 banyak kegiatan beralih di rumah," kata peneliti CISSReC Ibnu Dwi Cahyo pada Republika, Selasa (15/12).
Ibnu menjelaskan serangan siber rentan terjadi saat para pegawai kerja di rumah, kafe atau warnet. Mereka mengakses sistem kantor dari luar dimana bisa jadi jaringannya tidak aman.
"Jaringan tidak aman, tapi sayangnya para pegawai enggak dibekali peralatan dan pelatihan mereka biar aman ngakses sistem kantor dari luar. Ini nambah resiko peretasan. username dan password bisa dijebol," ujar Ibnu.