REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang tua tentu menginginkan anaknya bertumbuh menjadi pribadi yang baik. Oleh karenanya, ayah dan ibu pun perlu menanamkan sikap baik sedini mungkin kepada anak.
Menurut psikolog anak usia dini, Gianti Amanda, salah satu cara untuk menanamkan sikap baik kepada anak adalah dengan memberikan contoh. Orang tua perlu menjadi teladan di kehidupan sehari-hari.
Sebab, anak biasanya belajar hal-hal yang dicontohkan yang ada di sekitarnya, termasuk apa yang dilakukan oleh ayah bundanya dalam keseharian. Menurut Gianti, perilaku baik itu pun sebaiknya tidak hanya dipraktikkan antara orang tua dan anak, tetapi juga terhadap lingkungan sekitar.
Orang tua pun bisa memberikan pembelajaran dari berbagai media, termasuk buku. Pada dua Buku Seri Baik yang ditulis oleh dokter anak, dr Mesty Ariotedjo SpA, Gianti, dan penulis buku anak Reda Gaudiamo ini, diceritakan mengenai bagaimana cara berterima kasih dan juga meminta maaf, yang bisa digunakan oleh orang tua untuk memberikan contoh kepada anak.
"Kami berusaha untuk menulis buku yang relevan dengan kegiatan sehari-hari. Jadi orang tua bisa membacakan buku itu, bisa memberikan contoh yang lain di kehidupan sehari-hari untuk menanamkan sikap baik itu," kata Gianti.
Membaca buku, menurut Gianti, merupakan bentuk komunikasi antara orang tua dengan anak. Maka, orang tua pun bisa menanamkan sikap terima kasih dan maaf melalui buku ini.
Dokter anak dr Mesty Ariotedjo mengatakan berterima kasih merupakan wujud dari sikap bersyukur dari anak. "Kemungkinan, konsep bersyukur masih terlalu sulit bagi anak untuk dipahami, apalagi di usia dini," tutur Mesty dalam kesempatan yang sama.
Oleh sebab itu, para penulis buku berusaha menanamkan sikap baik tersebut melalui media buku. Buku ini memberikan contoh-contoh konkret mengenai kondisi apa saja anak harus berterima kasih.
"Yang kemudian terima kasih ini dikembangkan kepada rasa syukur anak kepada Tuhan dan kepada diri mereka sendiri yang belum dipahami untuk anak usia dini," tutur dia.