Rabu 16 Dec 2020 14:26 WIB

Teh Bisa Disebut Sehat Bila Diminum dengan Cara Ini

Manfaat teh bisa hilang apabila meminumnya dengan tambahan pemanis.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Manfaat teh bisa hilang apabila meminumnya dengan tambahan pemanis (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Manfaat teh bisa hilang apabila meminumnya dengan tambahan pemanis (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari beragam jenis minuman, teh menjadi salah satu minuman paling sehat yang direkomendasikan. Namun, sudah benarkah cara kita minum teh sehari-hari?

Dr Andrew Freeman, direktur kardiologi klinis dan pencegahan kardiovaskular di National Jewish Health di Denver, menyebutkan, ia hanya merekomendasikan tiga jenis minuman tersehat di dunia, yakni air putih, kopi, dan teh. Namun, teh dan kopi bisa disebut sehat apabila diminum tanpa tambahan pemanis.

Baca Juga

Para ahli menunjukkan bahwa manfaat kesehatan teh bisa hilang jika ditambahkan banyak gula atau bahan kandungan tidak sehat lainnya. Misalnya, membuat teh manis dari teh biasa, hasilnya akan jauh lebih merugikan bagi jantung.

"Sangat mudah untuk mengambil minuman rendah kalori dan membuatnya sangat tidak sehat dengan menambahkan banyak gula atau madu," kata Freeman, melansir UsNews, Rabu (16/12).

Dari beragam jenis, teh hitam dan hijau adalah dua yang paling populer dan kandungannya lebih sehat. Terhitung 99 persen teh dikonsumsi di Amerika Serikat. 

Kedua jenis teh tersebut sarat dengan kafein dan antioksidan yang disebut polifenol. Kandungan ini dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan kesehatan jantung yang lebih baik. 

Ada sedikit perbedaan di antara jenis teh. Untuk teh hitam, misalnya, mengandung lebih banyak kafein, sedangkan teh hijau memiliki profil antioksidan yang sedikit lebih baik.

Selain tak boleh menambahkan gula hingga memilih jenis teh paling sehat, suhu minum teh juga menjadi poin penting. Ahli tidak menyarankan untuk minum teh dengan suhu panas.

"Beberapa penelitian menemukan bahwa minum teh yang sangat panas sekitar 60 derajat celcius ke atas atau lebih tinggi, dikaitkan dengan risiko tinggi kanker esofagus dan / atau lambung," kata Dr Xiang Gao, direktur Nutritional Epidemiology Lab di Pennsylvania State University.

Meskipun suhu tampaknya juga tergantung pada preferensi individu, teh yang lebih dingin lebih terbukti menjadi pilihan lebih sehat. Jadi, saat hendak minum teh, hindari suhu yang terlalu panas. 

Meskipun para ahli mengatakan teh adalah minuman alami yang aman dan merupakan pilihan lebih baik daripada minuman olahan yang dimaniskan, ada efek samping negatif jika seseorang mengonsumsinya terlalu banyak. Misalnya, minum teh terlalu banyak dapat menyebabkan kekurangan zat besi.

Pasalnya, teh kaya akan tanin yang dapat mengikat zat besi dan mencegahnya terserap di saluran pencernaan. Peminum teh juga akan menghadapi bahaya terkait kafein yang dihadapi peminum kopi. Apabila terlalu banyak mengonsumsi teh maka dapat menyebabkan kecemasan, kegelisahan atau kesulitan tidur.

Namun, teh tetap menjadi pilihan minuman yang lebih sehat daripada jus atau soda. Asalkan, dalam bentuk alami tanpa bahan tambahan.

"Jika pergi ke kedai kopi lokal dan memesan jus buah naga merah muda, itu penuh dengan gula," kata Freeman. 

Banyak orang mengira jika buah-buahan eksotis tetap menyehatkan, tetapi kebanyakan mengandung gula. Sebaiknya pilih kopi tawar (tanpa pemanis) , teh tawar (tanpa pemanis) atau teh hijau biasa dan lebih hati-hati dengan yang dikonsumsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement