Kamis 17 Dec 2020 13:33 WIB

Facebook dan Apple Berselisih Akibat Privasi Data

Pengguna Apple akan ditanyai apakah ingin membagi data untuk keperluan iklan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Facebook telah melancarkan serangan publik terhadap Apple terkait privasi data pengguna. Awal tahun ini, Apple mengumumkan rencananya untuk menanyakan kepada pengguna apakah mereka ingin data mereka dibagikan untuk iklan yang ditargetkan dan dipersonalisasi.

Langkah itu kemungkinan akan merugikan Facebook. Apa yang dilakukan Apple berpotensi mengurangi pendapatan iklan facebook.

Baca Juga

Dilansir di BBC, Kamis (17/12), Apple mengatakan bahwa perusahaan hanya 'membela' penggunanya. Namun, Facebook menggambarkan dirinya 'berbicara untuk bisnis kecil'.

Sebuah posting blog dari Dan Levy, wakil presiden periklanan, menyarankan agar Facebook dapat melacak aktivitas pengguna di aplikasi dan situs web lain. Hal ini untuk membantu pengiklan di facebook menargetkan posting mereka pada orang-orang yang sesuai target.

Menurut Facebook, langkah Apple berdampak bukan pada Facebook, tetapi bisnis lokal seperti kedai kopi, ritel kecil, atau perencana acara start-up. Hal ini lantaran iklan tidak bisa menjangkau lebih banyak orang.

"Ya, akan ada dampak pada bisnis periklanan Facebook yang beragam, tetapi itu akan jauh lebih sedikit daripada apa yang akan menimpa bisnis kecil," tulis Levy.

Facebook menuduh langkah Apple adalah tentang memaksa orang untuk menggunakan platform periklanan Apple sendiri. Tuduhan ini telah disangkal Apple.

Ia juga berpendapat bahwa konten digital seperti aplikasi perlu beralih ke pembayaran dan langganan alih-alih iklan, yang mana Apple mengambil potongan 30 persen untuk iPhone.

Apple membantah tuduhan tersebut. Apple menuduh balik bahwa Facebook mencoba mengalihkan perhatian dari pengawasan praktik bisnisnya sendiri.

"Kami percaya bahwa ini adalah masalah sederhana dalam membela pengguna kami," kata Apple.

Menurut Apple, pengguna harus tahu kapan data mereka dikumpulkan dan dibagikan ke seluruh aplikasi dan situs web lain. Pengguna, kata Apple juga harus memiliki pilihan untuk mengizinkannya atau tidak.

"Transparansi Pelacakan Aplikasi di iOS 14 tidak mengharuskan Facebook mengubah pendekatannya untuk melacak pengguna dan membuat target beriklan, itu hanya mengharuskan mereka memberi pengguna pilihan," tutur Apple.

Apple, selama bertahun-tahun, telah mempromosikan privasi sebagai salah satu fitur utama ponsel dan produk lainnya. Yang terbaru, adalah pemberitahuan di App Store-nya yang mencantumkan data apa yang dikumpulkan setiap produk. Dalam kasus Facebook telah menghasilkan daftar yang sangat panjang.

Sebagai bagian dari kampanyenya melawan Apple, Facebook melibatkan serangkaian pemilik usaha kecil sebagai studi kasus, mengklaim kemampuan untuk menjalankan iklan yang dipersonalisasi telah menjadi kunci kesuksesan bisnis mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement