REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdebatan terkait penggunaan cleansing oil sering terjadi di dunia kecantikan. Beberapa profesional kecantikan meyakini, cleansing oil adalah kunci pembersih kulit yang bisa melembabkan. Bahkan, cleansing oil juga efektif bekerja untuk menghilangkan riasan pada semua jenis kulit.
Namun, profesional kecantikan lain juga mengungkapkan, penggunaan cleansing oil tidak bisa sembarangan, terutama pada kulit berminyak dan rawan jerawat. Itu sebabnya penggunaan cleansing oil harus diterapkan dengan cara yang benar.
“Cleansing oil sangat bagus sebagai langkah pertama dalam rutinitas pembersihan wajah, terutama bagi orang yang memakai make-up,” kata dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York City, Rachel Nazarian, MD, melansir laman wellandgood, Kamis (17/12).
"Saya akan merekomendasikan penggunaan cleansing oil untuk orang-orang dengan kulit sensitif atau kulit kering yang memakai make-up, sebagai metode lembut untuk menghilangkan produk yang membandel tanpa terlalu mengeringkan kulit," ujar Nazarian.
Menurutnya, manfaat cleansing oil dalam membersihkan wajah bisa hilang karena dipakai dengan cara yang salah. Berikut tiga kesalahan yang paling sering dilakukan perempuan saat menggunakan cleansing oil.
1. Digunakan pada kulit yang masih basah
Meskipun sebagian besar sabun wajah yang berbusa perlu dicampur dengan air agar bisa berfungsi, tapi itu tidak berlaku untuk cleansing oil.
"Kesalahan terbesar yang saya lihat dilakukan orang adalah mencampur cleansing oil dengan air sebelum digosokkan ke kulit," kata Nazarian.
Padahal, kata Nazarian, tujuan memakai cleansing oil adalah membiarkan minyaknya bercampur dengan minyak alami di wajah, kotoran, dan make-up di wajah. Lalu karena air dan minyak saling menolak, memasukkan air hanya akan mengganggu proses cleansing oil dan mencegah produk membersihkan kotoran di kulit.
2. Menggunakan air dingin
Dalam hal menghilangkan kotoran di wajah dengan cleansing oil secara efektif, suhu air yang digunakan juga memainkan peran penting.
"Semakin dingin airnya, semakin besar kemungkinan oil akan mengeras menjadi padat, dan membuatnya tidak efektif," kata Nazarian.
Temperatur yang lebih hangat lebih disarankan untuk memastikan oil tetap dalam keadaan cair. Suhu air hangat juga membuat formula cleansing oil lebih efektif bercampur dengan minyak wajah dan kotoran pada kulit.
“Kuncinya di sini adalah hangat, bukan panas, karena air panas akan mengikis pelindung kulit kita dan meniadakan beberapa elemen cleansing oil yang baik,” jelas dia.
3. Tidak membilasnya secara keseluruhan
Cleansing oil harus dihilangkan sepenuhnya. Jika tidak, produk ini dapat menyebabkan jerawat dan mencegah produk lain berfungsi dengan baik.
“Selain berpotensi iritasi, yang merupakan salah satu alasan terpenting mengapa oil harus dibilas, banyak oil yang dapat mencegah penyerapan produk lain,” kata Nazarian.
Ia menambahkan, jika tidak mencuci cleansing oil hal itu bisa menjadi penghalang antara produk yang lain dan kulit. Ini berarti, penggunanya akan kehilangan manfaat dari rutinitas perawatan wajah.