REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) meresmikan Masjid Mandiri Syariah Cipularang yang berlokasi di Rest Area KM 88 tepatnya ruas Tol Purwakarta-Bandung-Padaleunyi, Purbaleunyi, arah Bandung. Masjid ini merupakan masjid kelima yang dibangun Mandiri Syariah bersama-sama dengan nasabah setelah sebelumnya membangun Masjid Cipali, Merapi, Bromo dan Baduy.
Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan Masjid Mandiri Syariah Cipularang merupakan salah satu perwujudan komitmen Mandiri Syariah dan nasabah dalam memberikan manfaat kepada masyarakat sekaligus bentuk rasa syukur atas pencapaian Mandiri Syariah hingga saat ini. Berbeda dengan masjid-masjid Mandiri Syariah sebelumnya, proses pembangunan Masjid Cipularang merupakan hasil kolaborasi antara Mandiri Syariah dan nasabah serta wakaf dari masyarakat umum.
Pembangunan masjid menghabiskan biaya lebih dari Rp 10 miliar, dengan rincian 36 persen berasal dari wakaf nasabah dan masyarakat dan 64 persen berasal dari wakaf pegawai Mandiri Syariah dan Perusahaan. "Alhamdulillah, kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kolaborasi, kepercayaan dan amanah nasabah serta masyarakat, kami juga berterima kasih untuk kontribusi pegawai Mandiri Syariah di seluruh Indonesia, Insya Allah, masjid ini adalah masterpiece kita bersama, persembahan dari umat untuk umat," kata Cahyo dalam keterangan pers, Kamis (17/12).
Masjid yang dibangun selama kurang lebih lima bulan ini, ditujukan untuk mengakomodir kebutuhan beribadah masyarakat ditengah perjalanan menuju Bandung, Garut, Tasikmalaya dan kota-kota lain di sepanjang Jalur Selatan. Berdasarkan data Jasa Marga, jumlah rata-rata kendaraan yang melintas di ruas tol Jakarta-Cipularang mencapai kurang lebih 40 ribu setiap harinya.