REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Mobil listrik menawarkan biaya operasional dan biaya perawatan yang lebih rendah. Tapi, sampai saat ini, harga jual electric vehicle (EV) masih jauh lebih mahal dibanding mobil berkemampuan setara yang berbasis internal combustion engine (ICE).
Tak heran, sejumlah masyarakat masih enggan untuk beralih menggunakan EV. Para produsen kini berlomba-lomba untuk dapat menekan harga EV. Salah satu cara yang paling ampuh adalah lewat pengembangan baterai murah.
Mengingat, baterai merupakan instrumen yang memiliki kontribusi yang signifikan dalam membentuk harga jual EV. Melihat sejumlah upaya yang telah dilakukan oleh para produsen, maka BloombergNEF (New Energy Finance) memperkirakan nantinya harga EV mampu hadir setara dengan harga mobil dengan mesin konvensional.
Dilansir dari Car and Driver pada Jumat (18/12), perkiraan itu bukan hanya berdasar pada upaya pabrikan dalam menghadirkan baterai murah. Karena, BloombergNEF menilai bahwa pertumbuhan penjualan dan penurunan biaya material juga jadi faktor utama yang berperan dalam menekan harga jual EV.
Hal ini berkaca pada pasar EV di China. Saat ini, harga baterai kendaraan di China telah mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan harga baterai pada 2010.
Bahkan, penurunan harga baterai di China diklaim telah mencapai 89 persen. BloombergNEF memperkirakan harga baterai masih akan mengalami penurunan hingga 40 persen pada 2030.
Dari sisi pabrikan, Tesla juga jadi salah satu jenama yang berkomitmen untuk terus menekan harga kendaraan. Pabrikan Amerika itu menyadari, harga jual memang jadi salah satu pemicu agar kendaraan ramah lingkungan ini mampu hadir sebagai kendaraan yang representatif.
CEO Tesla, Elon Musk pun menyatakan, rencananya Tesla akan menghadirkan produk yang dipasarkan dengan harga sekitar 25 ribu dolar AS. Demi menghadirkan EV murah, Tesla pun saat ini masih terus melakukan sejumlah pengembangan. Ditargetkan, EV murah itu akan hadir tiga tahun lagi.
Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah dengan menghadirkan baterai terbaru yang disebut dengan baterai 4680 cells. Baterai ini dinilai mampu memangkas harga karena lebih mudah dibuat dan menggunakan komponen yang lebih ringkas.
Dengan baterai baru ini, maka konsumsi energi mampu ditekan hingga lima kali lipat dan dapat meningkatkan daya jelajah hingga 16 persen.