REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda berkeringat padahal sedang tak berolahraga atau bahkan kepanasan? Walau sebenarnya berkeringat merupakan respons tubuh untuk mengontrol suhu, tetapi ada saatnya tubuh menghasilkan keringat karena kondisi tertentu.
Dokter di Westmed Medical Group, Yonkers, New York, Nicolas Pantaleo mengatakan, saat Anda merasa stres, misalnya karena pekerjaan, semua emosi yang Anda rasakan meningkatkan suhu tubuh Anda sehingga muncul keringat.
"Mengontrol kecemasan dapat membantu dalam situasi ini, terutama teknik relaksasi yang mengurangi kekhawatiran," kata Pantaleo seperti dikutip dari Livestrong, Sabtu (19/12).
Kondisi hiperhidrosis yang ditandai dengan keringat berlebih juga bisa menjadi penyebab. Menurut Pantaleo, orang dengan hiperhidrosis biasanya berkeringat sekitar empat sampai lima kali lebih banyak daripada orang lain.
Menurut International Hyperhidrosis Society, kondisi tersebut menyebabkan berkeringat yang tidak terkendali pada bagian tubuh seperti ketiak, kaki, dan tangan. Hal ini dapat terjadi dengan sendirinya atau akibat kondisi medis setiap seminggu sekali dan biasanya sering dimulai sebelum usia 25 tahun.
Keringat akibat kondisi kesehatan umumnya dimulai pada masa dewasa, saat tidur dan gejalanya bisa jadi akibat diabetes, menopause, hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif), asam urat, rheumatoid arthritis atau bahkan limfoma. Penyebab lainnya, keringat juga bisa karena obat yang Anda konsumsi.
Beberapa obat dapat bekerja pada bagian tertentu dari otak dan sistem saraf yang pada akhirnya memicu keringat, misalnya obat antidepresan, antibiotik dan antivirus tertentu, kortikosteroid, obat tiroid, dan insulin. Bedanya keringat akibat obat ini dengan keringat pada umumnya, ialah cenderung terjadi di seluruh tubuh Anda atau tidak terpusat hanya di tangan atau kaki.
Jadi, kapan harus ke dokter? Jika tidak ada masalah medis yang mendasarinya, Anda mungkin tidak perlu mencari bantuan ahli medis.
"Jika keringat tidak mengganggu Anda dan terjadi setelah pemicu tertentu, Anda tidak perlu melakukan apa pun," ujar Pantaleo.
Tetapi, jika kondisi berkeringat disertai sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar-debar, sakit kepala atau pusing segeralah berkonsultasi dengan dokter karena keringat dingin bersamaan dengan gejala di atas dapat mengindikasikan serangan jantung.