Berdayakan Budidaya Perikanan, Bagi Kedaulatan Pangan Bangsa

Kedaulatan pangan melalui budidaya perikanan mampu hasilkan protein hewani

Ahad , 20 Dec 2020, 14:13 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah meninjau kawasan pertanian dengan budidaya Integrated Farming yang dikembangkan petani di Desa Kragan, Gedongrejo, Kabupaten Karanganyar dan di Desa Giri Roto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Sabtu (19/12).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah meninjau kawasan pertanian dengan budidaya Integrated Farming yang dikembangkan petani di Desa Kragan, Gedongrejo, Kabupaten Karanganyar dan di Desa Giri Roto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Sabtu (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari mendorong agar budidaya perikanan semakin diberdayakan untuk menopang kedaulatan pangan nasional, terutama mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah kawasan perairan."Dengan kolaborasi kita bersama, Indonesia akan berswasembada pangan serta menuju Indonesia yang adil dan makmur," kata Endang dalam rilis yang diterima, Minggu.

Menurut dia, kedaulatan pangan melalui budidaya perikanan perlu dibangun karena penting menghasilkan sumber protein hewani seperti ikan sehingga tidak hanya sumber protein nabati yang diperhatikan.

Endang juga telah memimpin tim Komisi IV DPR RI dalam melakukan kunjungan kerja reses ke Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin sebagai salah satu unit pelaksana teknis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di provinsi Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan kerja itu juga diserahkan bantuan pemerintah berupa bantuan benih dan calon induk ikan, pakan ikan mandiri, paket bantuan sarana budidaya ikan hias, paket bantuan budidaya ikan sistem bioflok, serta bantuan modal usaha kepada pelaku usaha budidaya di Kalsel dengan nilai bantuan mencapai Rp4,6 miliar.