REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengatakan sebanyak 80 persen sekolah tingkat SD dan SMP siap melaksanakan belajar tatap muka jika kebijakan tersebut diberlakukan pemerintah daerah (pemda). Hal itu berdasarkan verifikasi terhadap daftar periksa sekolah yang telah diunggah ke daftar pokok pendidikan (dapodik).
Sekdis Disdik Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan sekolah-sekolah di Kota Bandung telah mengunggah daftar periksa ke dapodik. Menurutnya, dalam daftar periksa sekolah berisi tentang kesiapan sekolah menyiapkan sarana dan prasarana dengan standar protokol kesehatan.
"80 persen sudah siap (sekolah) tapi ketika orang tua di luar itu (kebijakannya). Sarana, sanitasi, tempat cuci tangan, masker, wastafel dan jaga jarak 1.5 meter," ujarnya saat dikonfirmasi Ahad (20/12).
Ia melanjutkan, jika pemerintah daerah (pemda) memutuskan belajar tatap muka diberlakukan maka kesiapan lain yang harus dipenuhi, yaitu orang tua mengizinkan, siswa mau belajar di sekolah, dan guru siap mengajar. Namun, jika pemda memutuskan belum akan menjalankan belajar tatap muka maka kesiapan lain tidak perlu dipenuhi.
"Secara garis besar ada lima keputusan holistik, siap pemda, siap orang tua, siapp siswa dan siap guru dan siap sekolah. Kami lebih mempersiapkan sekolah siap tidak, soal orang tua ditanya nanti, gurunya siap tidak," katanya.
Cucu mengatakan Disdik Bandung mendorong agar sekolah siap jika pemda memberlakukan belajar tatap muka. Salah satunya, melakukan verifikasi terhadap kesiapan sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan.
Ia mengatakan, keputusan memberlakukan belajar tatap muka merupakan kewenangan pemda dengan melihat peta penyebaran Covid-19. Menurutnya, Disdik Bandung tetap berpegang kepada kebijakan pemerintah terkait belajar tatap muka.
Pusat data dan informasi Covid-19 merilis hingga Sabtu (19/12) kemarin, kasus kumulatif Covid-19 mencapai 5.019 dengan kasus harian berada di angka puluhan. Kasus positif aktif 654, kasus pasien sembuh 4. 218 dan kasus meninggal dunia 147.