REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengekspor mobil multiguna (MPV), All New Ertiga melalui Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, akhir pekan kemarin. Pengiriman mobil ini dilakukan bersamaan dengan diresmikannya Pelabuhan Internasional Patimban oleh Presiden Joko Widodo.
Sebanyak 140 unit kendaraan diekspor ke Brunei Darussalam. "Suatu kehormatan bagi Suzuki dapat terlibat langsung dalam acara soft launching Pelabuhan Patimban dengan mengekspor All New Ertiga yang juga diproduksi di Cikarang, Jawa Barat. Tentunya, Suzuki Indonesia akan terus mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya memulihkan dan mempercepat laju perekonomian salah satunya melalui sektor otomotif," kata Seiji Itayama, President Director PT SIM dalam siaran pers, Senin (21/12).
Tingginya minat negara lain, termasuk Brunei Darussalam, terhadap All New Ertiga memang sangat beralasan. Tercatat sejak Januari hingga November 2020, All New Ertiga menjadi kontributor utama dalam angka ekspor kendaraan penumpang Suzuki.
Produk unggulan yang menggunakan komponen lokal hingga lebih dari 85 persen ini berkontribusi sebesar 44,5 persen selama Januari hingga November 2020 untuk total ekspor Suzuki, baik secara completely built up (CBU) maupun completely knock down (CKD).
Pelabuhan Patimban diproyeksikan menjadi jalur kegiatan ekspor-impor yang dapat bersaing di pasar global. Pelabuhan ini dibangun di atas lahan seluas 300 hektar dengan target kapasitas 7 juta peti kemas dan kapasitas car terminal yang dapat menampung 600 ribu unit kendaraan CBU per tahunnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan Pelabuhan Patimban ini akan mendukung industri otomotif, terlebih jika nantinya ada peningkatan ekspor atau kenaikan volume penjualan domestik kendaraan bermotor.
“Saat ini, pengapalan kendaraan masih dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, adanya Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan baru yang jaraknya cukup strategis dengan salah satu pabrik CBU Suzuki di Cikarang, Jawa Barat, kami berharap dapat membantu mengoptimalkan kegiatan kami sebagai APM industri otomotif dalam berkontribusi kepada perekonomian nasional melalui ekspor kendaraan bermotor,” tutup Itayama.