Selasa 22 Dec 2020 09:04 WIB

Microsoft Hingga Google Tuntut Perusahaan Spyware NSO

Spyware NSO dianggap memiliki perangkat buatan yang berbahaya.

Foto: Spyware (ilustras)
Foto: PxHere
Foto: Spyware (ilustras)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah raksasa di bidang teknologi, termasuk Google, mengikuti langkah Facebook menuntut perusahaan pembuat spyware NSO. Pasalnya, perangkat buatan mereka dianggap berbahaya.

Dikutip dari Reuters, Selasa (22/12), Microsoft, Cisco, Google, VM Ware (milik Dell Technologies) dan Internet Association mengajukan berkas ke Pengadilan Banding, Court of Appeals for the Ninth Circuit. Raksasa teknologi itu menyatakan bahwa memberikan kekebalan kedaulatan pada NSO akan mengakibatkan perkembangan teknologi peretasan.

Baca Juga

Bahkan, akan lebih banyak pemerintah asing dengan perangkat pengawas yang berdaya dan berbahaya. Mereka juga khawatir perangkat tersebut akan jatuh ke tangan yang salah dan digunakan untuk kejahatan.

Facebook pada tahun lalu juga mengajukan tuntutan untuk NSO karena spyware yang disusupkan ke WhtasApp. Perangkat lunak itu mengintai lebih dari 1.400 orang di seluruh dunia.

NSO dalam kasus tersebut berargumen mereka seharusnya mendapatkan kekebalan kedaulatan atau sovereign immunity, yakni langkah hukum yang melindungi pemerintah asing dari tuntutan. Hal itu terkait menjual perangkat pengintai ke polisi dan agen intelijen.

NSO kalah dalam kasus tersebut di Pengadilan Distrik Utara California pada Juli lalu, kemudian mereka mengajukan banding ke pengadilan Sirkuit Kesembilan. NSO belum berkomentar atas tuntutan baru ini, namun, menilai perangkat mereka dibuat untuk memerangi kejahatan.

Perusahaan teknologi Citizen Lab beberapa waktu lalu juga mengeluarkan laporan bahwa NSO dipasang di tiga lusin ponsel milik jurnalis, produser, pembawa berita dan pejabat di media jurnalistik Al Jazeera di Qatar dan seorang jurnalis Al Araby TV di London. NSO juga disebut berkaitan dengan pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khasoggi, yang dimutilasi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Video blogger Omar Abdulaziz, teman Khasoggi, mengatakan, kematian sang jurnalis disebabkan oleh kemampuan pemerintah Arab Saudi untuk mengintai pesan WhatsApp mereka. NSO sudah membantah keterlibatan mereka di kasus Jamal Khasoggi, namun, tidak berkomentar soal apakah perangkat mereka digunakan untuk mengintai jaringan sang jurnalis.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement