Selasa 22 Dec 2020 11:28 WIB

Cara Jitu Hadapi Aquaplaning Saat Musim Hujan

Aquaplaning adalah kondisi roda mobil kehilangan traksi saat menghantam genangan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah mobil melintasi genangan air saat terjadi banjir. ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sebuah mobil melintasi genangan air saat terjadi banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi membuat sebagian masyarakat lebih nyaman untuk bepergian menggunakan mobil pribadi. Mengingat saat ini telah memasuki musim hujan, maka terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat berkendara terutama saat melakukan perjalanan ke luar kota.

Hal ini pun mendorong Daihatsu untuk berbagi cara jitu dalam menghadapi aquaplaning. Demi dapat memberikan insight yang lebih mendalam, Daihatsu pun menggandeng Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI ).

Baca Juga

Instruktur Senior SDCI, Sony Susmana mengatakan, aquaplaning  merupakan kondisi dimana roda kendaraan kehilangan traksi saat menghantam genangan air dalam kecepatan tinggi.

"Ini adalah salah satu penyebab kecelakaan saat musim hujan. Karena, aquaplaning membuat mobil serasa melayang di atas air dan membuat pengemudi tak dapat mengendalikan kendaraanya," kata Sony dalam keterangan pers kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Dia berbagi soal beragam cara yang harus dilakukan oleh pengemudi saat secara tiba-tiba mengalami gejala aquaplaning. Pertama, ia menyarankan agar pengemudi tetap tenang dan dapat mengurangi kecepatan kendaraan secara perlahan.

Menurutnya, cara paling tepat dalam mengurangi kecepatan dalam kondisi tersebut adalah dengan melepas pedal gas atau akselerator. Artinya, pengemudi disarankan untuk membiarkan kendaraan mengalami deselerasi secara linear.

"Jika melakukan deselerasi menggunakan pengereman maka hal itu berpotensi membuat kendaraan mengalami selip. Oleh karena itu, sangat disarankan agar pengemudi dapat melakukan deselerasi dengan mengangkat kaki dari pedal akselerator dan mempertahankan kemudi agar tetap lurus," ucapnya.

Namun, jika ternyata pengemudi merasa kendaraan mengalami selip, maka pengemudi harus benar-benar cakap dalam mengendalikan kemudi. Menurutnya, pengemudi harus benar-benar mengetahui gejala selip itu muncul dari roda depan (understeer) atau roda belakang (oversteer).

Jika pengemudi mengalami understeer, maka disarankan agar pengemudi mengarahkan lingkar kemudi berlawanan dengan arah kendaraan. Jika yang dialami adalah oversteer, maka pengemudi dapat mengendalikan mobil dengan mengarahkan kemudi searah dengan arah pergerakan kendaraan.

Ia pun sangat menyarankan, pengemudi harus mengarahkan kemudi dengan perlahan dan sangat hati-hati agar kondisi kendaraan tetap terkendali. Dengan cara tersebut, maka pengemudi dapat meminimalisir kendaraan terpelanting karena kehilangan arah saat mengalami aquaplaning.

Daihatsu membagikan informasi ini lewat program Ngobrol Asik yang disiarkan lewat akun instagram Daihatsu Indonesia beberapa waktu lalu. Customer Satisfaction & Value Chain Division Head PT Astra Daihatsu

Motor (ADM), Elvina Afny mengakatan, Daihatsu menggelar program ini agar masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman ketika berkendara dalam kondisi hujan.

"Masyarakat juga dapat memastikan kendaraannya agar selalu dalam kondisi prima dengan melakukan service rutin di bengkel resmi terdekat,” kata Elvina. Lewat perawatan rutin, maka pengendara akan selalu mengetahui kondisi kendaraanya, terutama soal kondisi ban yang jadi salah satu instrumen utama penunjang keselamatan selama musim hujan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement