Selasa 22 Dec 2020 15:32 WIB

Alfamart Class Raih Penghargaan Kemendikbud

Alfamart Class berhasil menjadikan lulsan siswa vokasi jadi tenaga siap kerja

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pengelola jaringan ritel Alfamart mendapatkan penghargaan “Apresiasi Pendidikan Vokasi kepada Dunia Usaha dan dunia Industri” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Foto: Alfamart
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pengelola jaringan ritel Alfamart mendapatkan penghargaan “Apresiasi Pendidikan Vokasi kepada Dunia Usaha dan dunia Industri” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pengelola jaringan ritel Alfamart mendapatkan penghargaan “Apresiasi Pendidikan Vokasi kepada Dunia Usaha dan dunia Industri” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan oleh Direktur Mitra DUDI, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Ahmad Saufi diterima oleh Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu di Jakarta, Senin (21/12) lalu.

Diserahkan pada kegiatan Indonesia Vocational Outlook dengan pembicaranya antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki. Penghargaan tersebut diberikan kepada Alfamart atas keberhasilan program Alfamart Class yang telah berhasil menjadikan lulusan siswa-siswi vokasi menjadi tenaga kerja siap pakai di industri ritel modern.

Baca Juga

Alfamart Class adalah program kerja sama antara Alfamart dengan SMK terpilih untuk mendidik siswa menjadi lulusan yang siap bekerja dengan tetap mengacu pada peraturan dan ketentuan pendidikan nasional. Tujuannya adalah menciptakan sumber daya manusia yang siap bekerja sekaligus berkarir di di Alfamart dan anak perusahaan.

photo
Program Alfamart Class yang telah berhasil menjadikan lulusan siswa-siswi vokasi menjadi tenaga kerja siap pakai di industri ritel modern. - (Alfamart)

 

Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi oleh industri ritel adalah calon tenaga kerja yang belum memenuhi kompetensi sesuai kebutuhan industri, terutama dari lulusan SMK.

“Terjadi mismatch antara lulusan sekolah dengan kebutuhan industri yakni tidak siap bekerja dan tidak siap secara kompetensi, sedangkan kebutuhan karyawan cukup tinggi dan cepat. Untuk itulah kami membuat link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha atau industri, sehingga materi yang siswa dapatkan sudah sesuai dengan dunia kerja nanti,” tambahnya, seperti dalam siaran pers, Selasa (22/12).

Siswa pada Alfamart Class ini mendapatkan materi pedidikan di bidang ritel modern antara lain pengetahuan produk, persediaan produk, administrasi penjualan, transaksi penjualan, pelayanan pelanggan, kerja sama tim dan orientasi pada prosedur kerja. Manfaat lain adalah lulusan Alfamart Class bisa langsung menjadi karyawan Alfamart dengan percepatan karir.

“Selain itu kita hibahkan juga laboratorium ritel modern kepada tiap SMK yang bekerja sama, agar semakin melengkapi kompetensi dan skill dari peserta didik Alfamart Class,” jelas Sunu.

Hingga kini sebanyak 215 SMK berbagai kota/ kabupaten di Indonesia telah bekerja sama. Dengan 14.597 siswa aktif yang mengikuti pendidikan dan sudah 2376 alumni Alfamart Class yang terserap bekerja di Alfamart ataupun anak perusahaannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement