Selasa 22 Dec 2020 18:54 WIB

Infrastruktur Sekolah Perlu Dipastikan Sebelum Tatap Muka

Penyelenggaraan sekolah tatap muka diserahkan kepada pemda.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas sekolah memeriksa suhu tuhuh Orang Tua Siswa Kelas 1 saat kegiatan pengambilan rapor di SDN Tebet Timur 15 Pagi, Jakarta, Jumat (18/12). Pengambilan rapor secara tatap muka ditengah pandemi ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, Selain itu juga dilakukan penjadwalan waktu pengambilan serta kepasitas ruangan dibatasi. Pengambilan rapor ini guru pun turut mempertanyakan perkembangan siswa selama belajar di rumah.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas sekolah memeriksa suhu tuhuh Orang Tua Siswa Kelas 1 saat kegiatan pengambilan rapor di SDN Tebet Timur 15 Pagi, Jakarta, Jumat (18/12). Pengambilan rapor secara tatap muka ditengah pandemi ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, Selain itu juga dilakukan penjadwalan waktu pengambilan serta kepasitas ruangan dibatasi. Pengambilan rapor ini guru pun turut mempertanyakan perkembangan siswa selama belajar di rumah.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan, daerah yang sekolahnya melakukan pembelajaran tatap muka harus yang betul-betul sudah siap. Terkait hal ini, jika ada daerah yang menunda sekolah tatap muka, maka sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dasmen) Kemendikbud, Jumeri menjelaskan SKB Empat Menteri yang terakhir sudah on the track atau sesuai pada situasi. Peraturan tersebut memberi kewenangan kepada pemerintah daerah untuk membuat keputusan terbaik terkait pembukaan sekolah.

Baca Juga

"Jadi ada daerah buka di Januari atau belum, tidak masalah, bisa beda. SKB itu sudah memberi kewenangan ke daerah, tidak masalah Jateng atau Banten belum mulai (sekolah tatap muka)," kata Jumeri, pada Republika.co.id, Selasa (22/12).

Ia menegaskan, pembelajaran tatap muka harus betul-betul berdasarkan pada kesiapan sekolah. Sekolah dengan infrastruktur kesehatan yang memadai dan memenuhi daftar periksa protokol kesehatan dari Kemendikbud dinilai akan lebih aman dalam melakukan pembelajaran tatap muka.

"Daerah juga harus aman, itu yang tahu daerah," kata dia lagi.

Sebelum memutuskan sekolah tatap muka, daerah wajib memenuhi daftar periksa yang sudah ditetapkan di SKB Empat Menteri. Selain infrastruktur kesehatan di sekolah, pemerintah daerah juga harus mempertimbangkan ketersediaan akses transportasi yang aman ke satuan pendidikan dan akses ke fasilitas kesehatan terdekat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement