REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia menerima gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) di bidang Manajemen Olahraga dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Rabu (23/12).
Upacara penganugerahan gelar Doktor Kehormatan dipimpin langsung oleh Rektor Unnes, Fathur Rokhman di Auditorium Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang secara luring dan daring. Turut hadir juga Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam acara penganugerahan tersebut.
Rektor Unnes Fathur Rokhman mengatakan, pemberian gelar doktor HC berdasarkan pada dedikasi yang tinggi Airlangga Hartarto dalam pembangunan olahraga nasional, khususnya cabang olahraga wushu.
“Di tangan Bapak Airlangga Hartarto, olahraga wushu mengalami transformasi yang progresif dan berkelanjutan. Kini, wushu menjadi cabang olahraga baru yang digemari sekaligus menjadi andalan Indonesia dalam meraih medali kompetisi internasional,” kata Fathur.
Dalam sambutannya, Menko Airlangga Hartarto mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unnes Fathur Rokhman, tim promotor dan civitas Unnes yang telah menganugerahkan gelar doktor Honoris Causa.
"Saya bersyukur atas amanah gelar doktor Honoris Causa ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Rektor Unnes, tim promotor, dan civitas Unnes," ujar Airlangga dalam rilisnya, Rabu (23/12).
Dalam orasi ilmiah bertajuk “Transformasi Organisasi Olahraga Melalui Kepemimpinan Humanis”, Airlangga menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan, tata kelola serta kinerja organisasi memiliki peran penting dalam menuju kemajuan serta prestasi.
“Prestasi olahraga pada dasarnya akan tercapai karena performa atlet dan pelatih, namun peran dan kinerja organisasi juga berdampak pada pencapaian prestasi itu sendiri. Melalui pemahaman terhadap pembinaan olahraga yang berjenjang berkesinambungan dengan program regenerasi atlet dan tentunya peningkatan kualitas pelatih. PB Wushu Indonesia senantiasa memberikan perhatian yang seimbang antara atlet senior dan junior, ini adalah proses yang penting,” ujar Airlangga.
Selain itu, kata Airlangga, organisasi olahraga membutuhkan tata kelola yang baik (good governance) untuk memberikan kerangka arah organisasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dimana, tata kelola dan kinerja organisasi olahraga tidak terlepas dari campur tangan pemimpin organisasi.
“Pemimpin memiliki peran penting dalam menjalankan dan menggerakkan roda organisasi. Sehingga setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja dari organisasi,” ujar dia.
Selain kajian karya dan dedikasi serta prestasi Airlangga Hartarto, Universitas Negeri Semarang menerima usulan, rekomendasi, dan penguatan dari Pengurus Besar Wushu Indonesia, Rektor Universitas Negeri Surabaya, Rektor Universitas Negeri Medan, Rektor Universitas Negeri Jakarta, Senat Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes, serta puluhan rekomendasi dari organisasi olahraga lainnya.
Serta, Tim Promotor yang terdiri atas Dekan FIK dan Ketua Tim Promotor Tandiyo Rahayu dengan anggota Rektor Universitas Semarang Fathur Rokhman dan Koordinator Prodi Doktor Pendidikan Olahraga Pascasarjana Universitas Negeri Semarang Soegiyanto.