Ahad 27 Dec 2020 22:28 WIB

Bangkitkan Ekonomi Rakyat via Bisnis Waralaba Roti Kapiten

Jelang 2021, Bangkitkan Ekonomi Rakyat via Bisnis Waralaba Roti Kapiten

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Jelang 2021, Bangkitkan Ekonomi Rakyat via Bisnis Waralaba Roti Kapiten. (FOTO: Roti Kapiten)
Jelang 2021, Bangkitkan Ekonomi Rakyat via Bisnis Waralaba Roti Kapiten. (FOTO: Roti Kapiten)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Menutup 2020 yang masih diselimuti pandemi Covid-19, masyarakat mencoba bangkit dan kembali memperbaiki perekonomian.  Oleh karenanya, jelang 2021, tak ada salahnya mencoba peluang berbisnis, dan bisnis yang laris manis sebelum bahkan selama pandemi dan masih bertahan, salah satunya adalah bisnis kuliner.

Skema waralaba menjadi cocok untuk pebisnis pemula yang ingin belajar namun bisnisnya tetap jalan. Jika Anda ingin mencoba waralaba, Roti Kapiten menjadi salah satu rekomendasi waralaba yang bisa memberikan banyak keuntungan.

Seperti yang kita ketahui, saat ini bisnis roti seperti Roti O atau Roti Boy sudah memiliki gerai tak hanya di stasiun maupun bandara. Omzet yang didapat bisa mencapai Rp35 juta untuk satu gerainya. Menggiurkan, bukan?

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Jaringan Wirausaha Depok Siap Kolaborasi dengan Sandi

Bila biasanya waralaba lain hanya menawarkan paket terpisah, Roti Kapiten memberikan empat paket bisnis waralaba sekaligus.

Mitra tak hanya mendapatkan makanan khas roti kopi saja, tetapi juga mendapat bisnis roti gembong, donat premium, dan minuman kopi kekinian. Roti Kapiten ini terbilang dikenal dan banyak peminatnya di Yogyakarta dan Banjarmasin.

Mokhamad Hadi, co-founder Roti Kapiten, menceritakan, awal mula berdirinya bisnis yang ia bangun bersama Andro selaku Executive Chef. Mulanya, mereka berdua berniat membuat bisnis khusus donat dengan segmentasi menengah yang kualitasnya setara dengan J.Co atau Dunkin Donuts.

Setelah melewati pergulatan, akhirnya diputuskan untuk membuat menu baru, yakni roti rasa kopi, roti gembong, dan sajian kopi kekinian. Tambahan menu yang belum banyak tersedia ini sebagai pembeda dengan bisnis donat lainnya.

"Saya cukup kenal lama dengan Andro yang memang jualan donat. Kebetulan saya mampir ke tokonya dan makan donat buatannya. Saya kaget, rasanya mirip donat J.Co. Akhirnya saya komparasikan donat Andro ini dengan J.Co. Rasa dan tekstur benar-benar mirip. Herannya lagi, teman saya ini jual donatnya cuma Rp4 ribu satu bijinya," papar Mokhamad Hadi.

Sejak itu, insting bisnisnya mulai memanggil. Ia memberikan tawaran pada temannya, Indra, untuk mengembangkan usaha donatnya.

"Saya challenge dia untuk buat produk pendamping donat yang waktu itu adalah Roti Kopi karena saya ingin orang datang ke gerai Roti Kapiten tidak hanya dapat donat saja atau roti kopi saja dan itu belum dimiliki oleh senior-senior kita. Tujuannya, supaya beda dan ada nilai tambah dibanding yang sudah ada saja," tambahnya.

Latar belakang Mokhamad Hadi sendiri merupakan seorang pebisnis yang sudah menangani dari bisnis konsultan pendidikan, bisnis kesehatan, kafe, dan rumah makan bebek. Tak heran, pertemuannya dengan Indra menggelitik insting bisnisnya kembali.

"Yang menantang dari bisnis roti ini adalah takarannya pas. Begitu beda sedikit saja, entah itu air, susu, telur, dan lainnya, akan langsung mengubah rasa dan tekstur. Berbeda dengan bisnis kuliner yang pernah saya pegang sebelumnya," jelas Mokhamad Hadi.

"Setelah melalui trial error yang cukup menantang, akhirnya kami menemukan pola agar produk Roti Kapiten ini bisa dinikmati orang sedunia dan siap dipasarkan dengan sistem kemitraan peluang bisnis," tambahnya.

Setelah mempersiapkan semuanya termasuk mengesahkan HAKI merek, akhirnya mereka berani mendirikan satu gerai. Dibantu beberapa teman, akhirnya mereka berhasil mendirikan PT Kapiten Kuliner Nusantara dengan merek Roti Kapiten.

Hingga saat ini, Roti Kapiten sudah memiliki dua gerai dan satu rumah produksi di Yogyakarta serta satu gerai dan satu rumah produksi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

Karena banyaknya permintaan, akhir tahun 2020 ini, Roti Kapiten mulai menawarkan kemitraan peluang bisnis waralaba. Tujuannya, agar bisnis ini bisa jadi solusi bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Selain itu, juga agar kelezatan Roti Kapiten ini bisa dinikmati hingga ke seluruh dunia.

Menurut Mokhamad Hadi, konsep yang ditawarkan ini cocok untuk semua kalangan, termasuk pemula. Semua channel sales distribusi telah matang dan siap diduplikasikan ke mitra, mulai dari bantuan survei, rekrutmen karyawan, training center, digital marketing, ojek online, dan channel reseller online.

"Jadi kita menyadari dampak pandemi ini, mau enggak mau sistem online harus digalakkan, namun gerai yang on the spot juga harus ada sebagai titik distribusi. Mitra akan kita ajari manajemen gerai dan juga online digitalnya," jelas Mokhamad Hadi.

Kemitraan Roti Kapiten ini menawarkan empat paket kemitraan, yakni Paket Kios Take Away Rp50 juta, Paket Cafe Dine In dan Take Away Rp150 juta, Paket Kios dan Rumah Produksi Rp150 juta, serta Paket Cafe dan Rumah Produksi Rp250 juta. Perbedaannya hanya pada alat yang didapatkan dan sistem pendukungnya.

Roti Kapiten juga memiliki dua paket menu andalan yang laris peminat, yakni Paket Es Kopi free satu Roti Kopi dan satu Roti Gembong free satu Roti Kopi, masing-masing seharga Rp15 ribu saja.

Baca Juga: Jelang Natal, Omzet Bisnis Cokelat dan Kartu Ucapan Meroket 

Dua paket ini lebih banyak dipesan pelanggan untuk mengetahui nikmatnya menu Roti Kapiten lainnya bisa kunjungi Instagram @rotikapiten dan Facebook @rotikapiten.

Bila mengambil Paket Kios Rp50 juta, dengan empat produk unggulan dan target penjualan Rp2 juta seharinya akan mendapatkan BEP kurang dari lima bulan. Anda tertarik mencoba?

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement