Selasa 29 Dec 2020 07:31 WIB

Varian Baru Corona, PAGI Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda

Varian baru yang memiliki daya penularan cepat meningkatkan kekhawatiran.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Sekolah Tatap Muka. Ketua Umum Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI) MQ Iswara mengatakan, rencana penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar atau sekolah tatap muka harus dipertimbangkan dengan matang.
Foto: Republika/Mgrol100
Sekolah Tatap Muka. Ketua Umum Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI) MQ Iswara mengatakan, rencana penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar atau sekolah tatap muka harus dipertimbangkan dengan matang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI) MQ Iswara mengatakan, rencana penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar atau sekolah tatap muka harus dipertimbangkan dengan matang. Sebab, ada banyak faktor yang sangat krusial, di antaranya berhubungan dengan keamanan dan  kesehatan segenap civitas akademika.

Apalagi, dia mengatakan, munculnya varian baru virus baru ini yang memiliki daya penularan sangat cepat. Kondisi ini membuat tak ada jaminan siapapun bebas terinfeksi virus tersebut, termasuk para peserta didik. 

Baca Juga

"Saya khawatir akan ada klaster baru yaitu klaster pendidikan, dan ini akan sangat berisiko. Sementara Covid-19 masih tinggi, vaksinasi belum dimulai, proses pembelajaran akan berlangsung masif dan serentak," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/12). 

Iswara menjelaskan, meski menjadi kabar gembira untuk masyarakat, vaksin Covid-19 tidak menjadi bagian yang dapat diakses oleh para peserta didik. Sebab, segmen usia yang menjadi prioritas adalah senentara warga yg berusia 18-59 tahun.

"Vaksin memang sudah datang 1,2 juta dosis, dan menyusul 1,8 juta bulan Januari 2021. Tapi tentunya kita masih harus menunggu uji klinis tahap III. Walaupun tentunya kita yakin efektivitas dan efikasi dari vaksin tersebut," ujar Iswara. 

Direktur Eksekutif Pelija Peduli ini juga mengatakan, pada Januari 2021 tidak serta-merta masyarakat akan langsung mendapatkan vaksin tersebut. Sebab pada akhir Januari akhir, akan dilakukan penyerahan Interim Result uji klinis phase 3 vaksin Sinovac ke BPOM. 

Setelah itu. ada pengajuan Lot Release oleh Bio Farma dan BPOM. "Jadi diperkirakan baru akhir Maret uji klinis phase 3 selesai. Kita juga melihat PSBB di beberapa daerah masih diberlakukan dengan ketat," katanya. 

Di lain sisi, kata dia, para peserta didik bukan termasuk yg akan di vaksin di awal. "Karena itu, untuk kebaikan para peserta didik KBM Tatap Muka sebaiknya diundur atau ditunda," katanya.

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir sepuluh bulan pandemi Covid-19. Berbagai dimensi kehidupan manusia telah terdampak pandemi, di antaranya pendidikan yang harus melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Namun, pendidikan jarak jauh ini memiliki sejumlah hambatan di antaranya faktor kejenuhan dari peserta didik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengizinkan sekolah membuka pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement