Sabtu 02 Jan 2021 18:43 WIB

Pandemi, Ketimpangan Pendidikan Berkualitas Melebar

Murid dalam situasi kurang beruntung berpotensi mengalami penurunan kemampuan belajar

Red: Fernan Rahadi
Relawan pendidikan mendampingi siswa SDN Cisero 1 saat kegiatan belajar mengajar di Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020).
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
Relawan pendidikan mendampingi siswa SDN Cisero 1 saat kegiatan belajar mengajar di Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Selama periode pandemi, para pemerhati dan praktisi pendidikan telah banyak mengkaji pro dan kontra dari proses belajar dari rumah (BDR). "Dalam pelaksanaan BDR ternyata ada suatu hal terlihat semakin jelas, yaitu ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas yang telah lama ada semakin melebar," kata School Director Fatih Bilingual School, Nurhadi Hafman, dalam siaran persnya, Sabtu (2/1).

Murid yang berada dalam situasi kurang beruntung berpotensi mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss). Ketimpangan pembelajaran yang terjadi di antara murid-murid dengan latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda juga akan semakin melebar. 

"Untuk mengatasi ketimpangan tersebut diperlukan strategi yang tepat dalam merespons efek disparitas BDR yang muncul ketika sekolah kembali melakukan tatap muka bertahap," katanya.

Dalam merumuskan strategi yang tepat diperlukan berbagai sudut pandang dalam melakukan evaluasi pembelajaran jarak jauh maupun persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah kembali yang berasal dari bermacam kalangan seperti para guru, peneliti, orang tua, psikolog dan bahkan siswa sendiri.