Senin 04 Jan 2021 09:32 WIB

SMPN 30 Padang Belajar Tatap Muka, Begini Penerapannya

SMPN 30 Padang melakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Ilustrasi pengaturan tempat duduk untuk pembelajaran tatap muka.
Foto: IRWANSYAH PUTRA/ANTARA
Ilustrasi pengaturan tempat duduk untuk pembelajaran tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 30 Kota Padang, Sumatera Barat, mulai menggelar pembelajaran tatap muka pada Senin (4/1) hari ini. Penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar tatap muka dilakukan dengan protokol kesehatan, di antaranya satu kelas hanya diisi 50 persen atau setengah jumlah siswa.

Kepala SMPN 30 Padang Revianti Tety mengatakan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap. "Hari ini yang kita mulai itu kelas 9," kata Revianti, Senin.

Baca Juga

Pada pekan kedua atau pekan depan, Revi mengatakan, pembelajaran tatap muka akan dilakukan untuk kelas 8 dan kelas 9. Selanjutnya pada pekan ketiga atau dua pekan mendatang, kegiatan belajar-mengajar tatap muka dilakukan untuk kelas 7, 8, dan 9.

Ia juga mengatakan, rata-rata satu kelas di SMPN 30 Padang berisi 32 siswa. Namun, hanya 16 siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka dalam setiap pertemuan, sedangkan sisanya tetap melalui daring.

Karena itu, ia mengatakan, sekolah memberlakukan giliran masuk sesuai urutan dalam daftar hadir (presensi). Ia mengatakan, siswa yang masuk adalah siswa dengan nomor urut pada daftar hadir 1-16 mengikuti pembelajaran tatap muka pada Senin, Selasa, dan Rabu, sedangkan siswa dengan nomor urut 17-32 mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah pada Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Revi mengatakan, semua siswa yang mengikuti kegiatan belajar-mengajar wajib datang ke sekolah menggunakan masker. Selain itu, mereka juga harus membawa bekal dari rumah karena kantin di sekolah belum diizinkan buka. 

Setiap akan masuk kelas, ia mengatakan, setiap siswa melewati pemeriksaan suhu. Karena itu, siswa diminta datang ke sekolah sejak pukul 07.00 WIB meski kegiatan belajar-mengajar dimulai pukul 07.30 WIB. Ia menambahkan, semua siswa yang datang ke sekolah harus diantar dan dijemput orang tua. 

Aturan lainnya, Revi mengatakan, jam istirahat hanya selama 15 menit dan siswa harus tetap di kelas. Selama istirahat itu, siswa masih akan didampingi oleh guru yang mengajar saat itu. 

"Guru yang mengajar akan mendampingi di kelas selama jam istirahat supaya anak-anak tidak membaur (berkerumun)," ucap Revi. 

Salah seorang siswi SMP 30 Padang, Ayesha (13 tahun), mengatakan ia merasa senang akhirnya kembali belajar tatap muka di sekolah. Ayesha mengatakan, ia sudah merasa jenuh melakukan pembelajaran daring dari rumah.

Apalagi, Ayesha mengatakan, ia sudah duduk di kelas 9 atau siswa tingkat akhir SMP. "Karena udah kelas 9, udah mau SMA. Harus didampingi guru," kata Ayesha. 

Selain itu, Ayesha mengatakan, ia juga gembira lantaran bisa kembali bertemu sahabat dan teman-temannya di kelas. Selama sembilan bulan ini, ia mengatakan, suasana belajar menjadi kurang menyenangkan karena tidak dapat bertemu dengan teman-teman. Bersama teman, ia dapat berdiskusi mengenai pelajaran sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement