Senin 04 Jan 2021 11:40 WIB

Inflasi Desember 0,45 Persen, Tertinggi Sepanjang 2020

Cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit berkontribusi terhadap inflasi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
 Seorang penjual sayur memeriksa ponselnya saat menunggu pelanggan di pasar di Medan, Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Desember sebesar 0,45 persen yang menjadi inflasi tertinggi sepanjang 2020. Inflasi pada bulan lalu terutama disebabkan kenaikan harga sejumlah bahan makanan, seperti cabai merah hingga cabai rawit.
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Seorang penjual sayur memeriksa ponselnya saat menunggu pelanggan di pasar di Medan, Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Desember sebesar 0,45 persen yang menjadi inflasi tertinggi sepanjang 2020. Inflasi pada bulan lalu terutama disebabkan kenaikan harga sejumlah bahan makanan, seperti cabai merah hingga cabai rawit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Desember sebesar 0,45 persen yang menjadi inflasi tertinggi sepanjang 2020. Inflasi pada bulan lalu terutama disebabkan kenaikan harga sejumlah bahan makanan, seperti cabai merah hingga cabai rawit.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar pada inflasi Desember. Inflasinya mencapai 1,49 persen dengan kontribusi terhadap inflasi 0,38 persen.

Baca Juga

Beberapa bahan makanan yang berkontribusi signifikan adalah cabai merah dengan sumbangan 0,12 persen. "Telur ayam ras (sumbangannya terhadap inflasi) 0,06 persen dan cabai rawit andilnya 0,05 persen," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (4/1).

Penyumbang terbesar kedua adalah sektor transportasi dengan andil 0,06 persen dan inflasi 0,46 persen pada bulan lalu. Setianto menuturkan, utamanya disebabkan oleh kenaikan harga angkutan udara dengan andil 0,05 persen terhadap inflasi Desember.

Di sisi lain, komponen perawatan pribadi dan jasa lainnya justru mengalami deflasi pada Desember, yakni 0,29 persen dengan andil 0,02 persen. "Ini adalah akibat dari penurunan harga emas perhiasan," kata Setianto.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement