Selasa 05 Jan 2021 02:32 WIB

8 Varian Covid-19 Versi WHO

WHO mengumumkan 8 varian covid-19.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Tahun sudah berganti, namun status pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) belum berakhir. Meski vaksin mulai tersedia, namun tetap banyak yang bertanya-tanya kapan kondisi yang tidak pasti ini akan benar-benar berakhir.

Sehari menjelang pergantian tahun dari 2020 ke 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian-varian severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), virus yang menjadi penyebab COVID-19. Virus telah menginfeksi 82.57 juta orang di 222 negara hingga 3 Januari 2021.

Baca Juga

Ada varian D614G yang menyebar di Januari dan Februari 2020, yang menggantikan strain SARS-CoV-2 yang pertama teridentifikasi di China. Varian tersebut mendominasi penularan global dalam waktu empat bulan setelah penyebarannya pertamanya, dengan efektivitas penularan yang lebih tinggi.

Pada Agustus dan September 2020 kembali terdeteksi varian SARS-CoV-2 lain bernama Cluster 5 di North Jutland, Denmark. Namun pihak berwenang di sana telah mengidentifikasi hanya 12 kasus manusia dari varian tersebut dan tampaknya tidak menyebar luas.

Pada 14 Desember 2020, pihak berwenang Inggris melaporkan pada WHO varian SARS-CoV-2 VOC 202012/01 yang mengandung 23 substitusi nukleotida. Varian ini secara filogenetik tidak berkaitan dengan SARS-CoV-2 yang juga sedang merebak di sana.

Asal varian virus baru itu tidak jelas. Varian ini pertama kali terdeteksi di Inggris Tenggara dan hanya dalam beberapa minggu telah menggantikan garis keturunan virus lain di wilayah geografis tersebut.

Hasil studi epidemiologi, pemodelan, filogenetik dan klinis awal menunjukkan varian baru dari Inggris itu menunjukkan peningkatan kemampuan penularan. Namun, tidak ada perubahan dalam tingkat keparahan penyakit (diukur berdasarkan lama rawat inap dan kasus kematian dalam 28 hari), atau terjadinya infeksi ulang jika dibandingkan dengan SARS-CoV-2 yang beredar di sana.

Meski mutasi varian tersebut menghapus posisi 69/70del dan mempengaruhi kinerja beberapa uji diagnostik PCR dengan target gen S. Namun, evaluasi laboratorium menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perangkat aliran lateral berbasis antigen. Per 30 Desember, varian VOC 202012/01 dilaporkan sudah ada di 31 negara.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement