REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pameran lukisan bertajuk "The happiness in Pandemic" digelar oleh DINI Artproduction, Liquid Colour, bersama Angkasa Pura 1 Yogyakarta pada 25 Nopember 2020-5 Januari 2021 di lorong ruang tunggu Yogyakarta International Airpot (YIA).
Di samping kali pertama digelar di bandara terbesar dan paling gres di Jogja, pameran ini mencatat jumlah pengunjungnya lebih dari seratus ribu.
Menurut Paulus Pangka, tokoh yg sering membuat rekor rekor menarik di Indonesia, pameran yang dihelat bersama DPD PPHI DIY ini berhak menyandang beberapa rekor. Di antaranya, pameran terlama di Bandara dengan jumlah lukisan 67 karya. Juga, dari sisi jumlah pengunjung.
GM Angkasa Pura 1, Agus Pandu, merasa terhormat dengan pameran lima pelukis yang memiliki karakter kuat dan berbeda. "Ini otomatis orang yang mau naik pesawat dari Yogyakarta pasti melihat lukisan-lukisan dengan karakter yang berbeda," Kata Agus Pandu.
Taufik Ridwan, owner Dini Art yang sekaligus Ketua DPD PPHI DIY, mengatakan, ke lima pelukis itu adalah Endro Banyu yang memiliki khas dalam ada percikan air pada lukisannya.
Ada Sigit Raharjo yang hiper realis; Muji Raharjo, pelukis batu mulia dalam banyak karakter; Roadyn Choirudin, yang menjadikan gelembung-gelembung dalam setiap karyanya; serta Utami, pelukis sejarah dan alam purba.
"Mereka tergabung dalam komunitas Liquid colour + Yogyakarta yang dapat memberi rasa bahagia lewat keindahan karya seni di tengah npandemi korona," Kata Taufik.
Kepada para kolektor masih diberi kesempatan untuk mengoleksi karya sekaligus memberi dukungan kepada seniman yang juga terdampak Corona. Kolektor bisa berkirim WA ke 081904089999.
Banyak lukisan membuat para pemakai moda udara terkesima dengan karya ini, di antaranya atas lukisan karya Endro Banyu yang memvisualisasikan tokoh legenda Putri Solo Gusti Nurul.
"Siapapun tahu Gusti Nurul memiliki keistimewaan dan keunggulan, termasuk yang menolak mau diperistri Sukarno Sang proklamator," Kata Endro.
Lukisan dalam tiga bingkai itu menjadi misteri karena semacam ada proses metamorfosis menuju kesempurnaan wanita Jawa.