Selasa 05 Jan 2021 06:09 WIB

Jangan Sepelekan Kekuatan Sedekah di Masa Sulit

Sedekah dan kesabaran menjadi fondasi yang perlu dijaga bagi setiap Muslim.

Kegiatan sedekah Jumat yang digalakkan Pemkot Sukabumi
Foto: Riga Nurul Iman/Republika
Kegiatan sedekah Jumat yang digalakkan Pemkot Sukabumi

Oleh : Ani Nursalikah*

REPUBLIKA.CO.ID, Dari Hakim bin Hizam Radhiyallhu Anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Mulailah memberi dari orang yang berada di bawah tanggunganmu, dan sebaik-baiknya sedekah ketika merasa cukup, barang siapa menjaga kehormatan dirinya niscaya Allah menjaganya, barang siapa yang merasa cukup maka Allah akan mencukupkannya.”(HR Al Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i (dari Abu Hurairah).

Bersedekah adalah ibadah yang mulia. Sedekah merupakan bentuk kasih sayang kepada orang-orang fakir, miskin, dan mereka yang membutuhkan. Allah mengganjar mereka yang bersedekah dengan pahala.

Prof KH Achmad Satori Ismail pernah mengungkapkan sejumlah keutamaan bersedekah. Pertama, orang bersedekah berhak mendapat rahmat Allah (QS al-A’raf [7]: 56). Sedekah akan menjadi naungan di akhirat saat tidak ada naungan, kecuali naungan Allah.

“Sesungguhnya, sedekah itu memadamkan panasnya kubur dan hanyalah seorang Mukmin yang mendapatkan naungan pada hari kiamat nanti dengan sedekahnya.” (HR Thabrani dan Baihaqi).

Kedua, sedekah memadamkan murka Ilahi. “Sedekah rahasia (tersembunyi) itu memadamkan amarah Ilahi.” (HR Thabrani dan Ibnu Asakir).

Ketiga, sedekah menolak mati dalam keadaan suul khatimah (akhir yang buruk). “Akhlak buruk adalah kejelekan, kuat ingatan adalah mengembangkan, dan sedekah menolak mati suul khatimah.” (HR al- Baihaqi).

Keempat, sedekah menjadi sebab disembuhkannya penyakit. “Obatilah orang-orang sakit dengan sedekah, bentengilah hartamu dengan zakat, dan sesungguhnya zakat itu menolak peristiwa mengerikan dan penyakit.” (HR Ad-Dailami dari Ibnu Umar).

Kelima, sedekah akan mendapatkan keberkahan dalam hidup dan tambahan rezeki, “Barangsiapa menafkahkan hartanya maka akan diberi keberkahan darinya.”

Siapa sangka, 2020 yang penuh kesusahan bisa kita lewati juga. Sampai saat ini pun rasa kemanusiaan kita terus diuji.

Tahun lalu, jumlah donasi digital tercatat naik signifikan. Riset Gopay dan Kopernik menunjukkan, nilai donasi digital rata-rata naik 72 persen  selama pandemi Covid-19. Studi juga menggambarkan donasi dari generasi Z atau masyarakat usia di bawah 24 tahun meningkat. Jumlah donatur yang menggunakan layanan digital juga naik sembilan persen menjadi 76 persen.

Kenaikan yang cukup drastis itu menunjukkan masyarakat tidak cuek. Mereka peduli. Dan karena keadaan pandemi, donasi digital menjadi jawaban karena mudah dan higienis karena tidak perlu bertemu langsung dengan orang.

Di jalan-jalan, orang-orang berlomba-lomba menyediakan paket makanan untuk mereka yang memerlukannya. Paket bantuan itu diletakkan saja di meja. Siapa yang butuh boleh ambil secukupnya. Sedangkan yang ingin menyumbang, bisa meletakkan paket sumbangannya di meja itu.

Pernah juga kita dengar, ada yang menggantungkan bahan makanan atau makanan siap santap di pagar rumahnya. Siapa pun bebas mengambilnya. Bagi yang terbiasa memesan makanan di aplikasi ojek daring, biasanya melebihkan pesanannya untuk si pengemudi ojek.

Bermacam-macam cara dalam menyumbang. Semuanya dilakukan dalam spirit yang sama, yakni membantu sesama.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits mengenai jaminan Allah SWT kepada hamba-Nya. Jaminan itu adalah bahwa hambanya tidak akan merugi, melainkan akan mendapatkan keuntungan apabila menjalankannya dengan baik.

Dari Abi Kabsyah Amr bin Sa’ad al-Anmary RA: “Rasulullah bersabda: tiga hal yang aku bersumpah atasnya, dengarkanlah (secara baik-baik): (yakni) tidak berkurang harta seorang hamba karena sedekah, dan tidak akan terzalimi seorang hamba karena sabar atas kezaliman (yang menimpanya) itu, justru Allah berikan kemuliaan kepadanya, (lalu) seseorang yang meminta-minta (padahal masih mampu) maka Allah akan bukakan pintu kefakiran terhadapnya.”

Rasulullah SAW adalah sosok yang amat dermawan. Beliau selalu mencontohkan dan mengajarkan tentang keutamaan bersedekah. Sebagai Muslim, sudah sepatutnya kita meniru apa yang dilakukan Rasulullah.

Sedekah dan kesabaran menjadi fondasi yang perlu dijaga bagi setiap Muslim. Sebaliknya, sikap meminta-minta, terlebih dalam keadaan mampu, harus dihindari. Jadikan sedekah cara kita mentransfer kekuatan bagi sesama di masa yang sulit ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement