Selasa 05 Jan 2021 19:56 WIB

BKPM: Investasi Rp 14 Triliun dari LG Berdampak Bagi Daerah

BKPM menyebut belum ada investasi sebesar LG pasca reformasi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan secara resmi masuknya investasi senilai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 142 triliun dari perusahaan LG Energy Solution. Perusahaan itu bekerja sama dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membangun industri sel baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining), serta industri prekursor dan katoda. 

Lokasi yang dipilih untuk pengembangan industri prekursor dan katoda adalah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Begitu pula industri sel baterainya sedang didalami kemungkinan guna berinvestasi juga di lokasi tersebut.

Bahlil menegaskan, kerja sama investasi ini merupakan kolaborasi antara perusahaan asing, konsorsium BUMN, pengusaha nasional, pengusaha nasional di daerah, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Maka diyakini akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional, juga secara lokal di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

“Dalam kerja sama investasi ini semuanya ikut terlibat. Jadi tidak lagi bicara untuk sendiri-sendiri. Pengusaha lokal dan UMKM harus dilibatkan, karena tujuan investasi yaitu selain percepatan pertumbuhan ekonomi, juga pemerataan pertumbuhan ekonomi," ujar Bahlil melalui keterangan resmi, Selasa (5/1).

Pemilihan lokasi di KIT Batang, menurutnya merupakan langkah tepat bagi investor. "Pemerintah sudah menyiapkan lahan, sarana dan prasarana infrastrukturnya yang memadai, serta ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan,” jelas dia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement