Rabu 06 Jan 2021 11:00 WIB

Serpihan Pesawat Diduga Milik Lembaga China CNSA Ditemukan

CNSA adalah badan antariksa China yang telah melakukan berbagai misi.

Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) menunjukkan kapsul probe Chang
Foto: EPA-EFE/CHINA NATIONAL SPACE ADMINISTRATION
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) menunjukkan kapsul probe Chang

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah akan melakukan penyelidikan terhadap temuan serpihan benda yang diduga bangkai pesawat di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Ada logo atau lambang pada sisi luar benda berbentuk bintang dan berwarna kuning serta.

Di sisi sebelahnya berlogo bintang seperti bekas terbakar dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi. CNSA adalah lembaga antariksa China atau China National Space Administration (CNSA).

Baca Juga

"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang kurang lebih sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter. Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom alumunium atau sejenis plat alumunium," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Rabu (6/1).

Hendra menuturkan, barang temuan pendukung lainnya berupa elektrik plak dengan kode YF 19-46TJa WFC, kode YF 19-46TJa WFC2. Ada pula plak tanpa kode ada dua jenis, diduga elektrik selenoid kode BLS-300C 34-1 19C serta serpihan Hanicom dari alumunium,serpihan fiber itu bagian dari pesawat terbang.

CNSA adalah badan antariksa China yang telah melakukan berbagai misi.  Misi yang dilakukan CNSA termasuk melakukan pendaratan ke bulan hingga mengambil sampel batuan ke bulan.

Pada awal bulan Desember 2020 lalu, CNSA merilis video pendek yang menunjukkan pesawat antariksa turun ke permukaan bulan serta beberapa foto bulan yang sangat jernih. Lembaga ini juga telah berhasil membawa pulang sampel batuan Bulan untuk diteliti. CNSA menyatakan bersedia berbagi sampel bulan kepada negara-negara lain.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement