Kamis 07 Jan 2021 09:35 WIB

Ingin Turunkan Berat Badan, Ingat 5 Prinsip Ini

Menurunkan berat badan hanya diperlukan upaya saling berkesinambungan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Menurunkan berat badan hanya diperlukan upaya saling berkesinambungan (Foto: ilustrasi)
Foto: Flickr
Menurunkan berat badan hanya diperlukan upaya saling berkesinambungan (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Faktor stres saat makan, kebosanan, atau merasa nyaman dengan makanan favorit, hal ini membuat semakin banyak orang yang bertambah berat badan di tahun 2020. Pandemi bahkan membuat sebagian orang bahkan tidak menyadari berat badannya bertambah.

Namun, banyak cara menurunkan berat badan yang dijabarkan para ahli. Meski demikian, tidak banyak dari mereka yang berhasil menerapkannya.

Baca Juga

Sarah Marion, PhD, direktur penelitian sindikasi di Murphy Research di Seattle, mengatakan, sebanyak 95 persen orang dewasa berpikir tentang manajemen berat badan. Setidaknya, untuk beberapa waktu.

"Pada waktu tertentu tahun ini, 53 persen orang dewasa di AS (berusia 18 tahun ke atas) memberi nilai C, D atau F untuk mengatur berat badan mereka," kata Sarah Marion kepada TODAY, dilansir Kamis (7/1).

Sebenarnya, dalam upaya penurunan berat badan hanya diperlukan upaya yang saling berkesinambungan. Artinya, berbagai cara tersebut tidak dapat berdiri sendiri.

Berikut lima prinsip yang perlu diterapkan dan diingat untuk mencapai penurunan berat badan.

 

Kebiasaan makan sehat

Makan lebih banyak sayuran, nikmati sebagian besar makanan utuh, dan batasi jumlah gula tambahan, serta makanan olahan. Sayuran memainkan perannya dengan memungkinkan tubuh mengisi lebih banyak makanan tanpa terlalu banyak kalori.

Prinsip ini disebut volumetrics, dan menghasilkan defisit kalori yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan. Hal ini fokus pada pembatasan kalori sehingga menyebabkan kita tidak merasa terlalu lapar.

Tujuan makan

Untuk menurunkan berat badan, ada gunanya untuk membedakan antara rasa lapar emosional dan fisik. Apabila makan menjadi cara utama untuk menangani emosi atau stres, hal itu dapat menyebabkan makan berlebihan, merusak kesehatan mental, dan mempersulit pengelolaan berat badan.

Langkah pertama untuk menghentikan kebiasaan ini adalah mengidentifikasi pemicu emosional, apakah kebahagiaan, kesedihan, amarah, ketakutan, stres, kebosanan, atau perasaan lainnya. Langkah selanjutnya mencari alternatif makan saat perasaan ini muncul. Misalnya, jika merasa stres atau marah, mungkin ada gunanya membakar sebagian emosi negatif dengan berjalan-jalan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement