REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperbaru informasi mengenai benda antariksa yang jatuh di Kalimantan Tengah. Diketahui, beberapa hari lalu, serpihan benda-benda yang diduga bekas roket ditemukan di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada puing yang ditemukan itu terdapat logo atau lambang dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi.
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan identitas roket itu adalah milik China. CNSA adalah lembaga antariksa China atau China National Space Administration (CNSA).
"Setelah memeriksa ulang historical data benda jatuh di Space-track dan analisis orbitnya, objek yang jatuh adalah bekas roket CZ-3B dengan nomor katalog 46611 yang diluncurkan 11 Oktober 2020," kata Thomas, kepada Republika.co.id.
Roket digunakan untuk meluncurkan satelit observasi bumi Gaofen-13. Orbit semula apogee 884 km dan perogee 94 km. Obyek ini jatuh di pantai Kalimantan Tengah pada 2 Januari 2021 pukul 06.27 WIB.
Satelit Gaofen-13 merupakan bagian dari Sistem Observasi Bumi Resolusi Tinggi (CHEOS) sipil China. Satelit ini berguna untuk survei tanah, perencanaan kota, desain jaringan jalan, pertanian dan bantuan bencana.