REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Para ahli kesehatan mengatakan, varian baru virus corona (SARS-CoV-2) lebih cepat menular karena bereplikasi lebih cepat di tenggorokan. Lebih dari sepertiga pasien yang terinfeksi jenis baru ini ditemukan memiliki tingkat virus yang sangat tinggi pada sampel usap tenggorokannya.
Sementara itu, orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 versi orisinal hanya 10 persen yang sangat tinggi tingkat virusnya pada sampel usap tenggorokan. Tak heran jika varian baru virus corona tersebut sekitar 74 kali lebih menular daripada galur (strain) virus yang lebih dulu mengusik pada 2020 lalu.
Dalam studi yang dipublikasikan di medRxiv disebut bahwa tingginya viral loads pada sampel usap tenggorokan dan hidung terkait dengan keparahan Covid-19. Penulis studi Michael Kidd dari Public Health England and Birmingham University mengatakan, bukti tersebut dapat membantu para ilmuwan menyelidiki bagaimana varian jenis ini bereplikasi pada tubuh manusia yang diinfeksinya.