Jumat 08 Jan 2021 15:44 WIB

Bertaruh Nyawa di Kota Gaza: Dibayangi Rudal-Rudal Israel

Di Gaza bukan perang, tapi pembantaian karena rudal Israel meluncur tak kenal waktu.

Red: Karta Raharja Ucu
Jurnalis Republika Subroto di Gaza, Palestina.
Foto: Dokumen Pribadi
Jurnalis Republika Subroto di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Subroto, Jurnalis Republika

Jalur Gaza sudah lama menjadi tempat yang ingin aku kunjungi. Keinginanku menginjakkan kaki ke wilayah yang masih diblokade Israel itu bahkan sampai terbawa ke dalam mimpi.

Bulan Oktober, tahun 2012 kesempatan berangkat itu datang padaku. Kantor memintaku meliput ke Jalur Gaza bersama dengan tim Medical Emergency Resque Committee (MER-C). MER-C sedang membangun Rumah Sakit  Indonesia di Bait Lahiya, Gaza Utara.

Tentu aku senang sekali. Segera saja aku mempersiapkan diri. Ini perjalanan ke luar negeri yang berbeda dengan sebelumnya. Aku tak perlu menyiapkan koper. Tak perlu juga membawa jas dan dasi.  

Persiapanku ke Gaza seperti akan naik gunung saja. Menggunakan tas ransel sebagai pengganti koper, memakai sepatu gunung, dan membawa pakaian lapangan.

Tak ketinggalan menyiapkan makanan kering. Ibu mertuaku sengaja membuatkan sambal teri kacang yang bisa bertahan selama beberapa hari.

Aku harus siap dengan berbagai kemungkinan di Gaza nanti. Bukan hanya bertahan dengan segala kesulitan di sana, bahkan nyawaku bisa melayang.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ اٰمَنْتُمْ لَهٗ قَبْلَ اَنْ اٰذَنَ لَكُمْۗ اِنَّهٗ لَكَبِيْرُكُمُ الَّذِيْ عَلَّمَكُمُ السِّحْرَۚ فَلَاُقَطِّعَنَّ اَيْدِيَكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ مِّنْ خِلَافٍ وَّلَاُصَلِّبَنَّكُمْ فِيْ جُذُوْعِ النَّخْلِۖ وَلَتَعْلَمُنَّ اَيُّنَآ اَشَدُّ عَذَابًا وَّاَبْقٰى
Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka sungguh, akan kupotong tangan dan kakimu secara bersilang, dan sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya.”

(QS. Taha ayat 71)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement