REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Subroto, Jurnalis Republika
Tulisan ini adalah bagian kedua dari pengalaman liputan aku di Gaza Palestina pada 2012. Jika Anda belum membaca tulisan pertama, silakan klik link di sini: Bertaruh Nyawa di Kota Gaza: Dibayangi Rudal-Rudal Israel
***
Hari itu Rabu 23 Oktober 2012, aku menginap di apartemen. Usai Subuh seperti biasa aku tidak tidur. Sedang asyik membuka laptop, tiba-tiba terdengar suara dentuman.
“Njedaaarr….,” suara keras dari luar memekakkan telinga.
Aku terkejut bukan main. Baru kali ini aku mendengar suara ledakan begitu dahsyat. Dari jendela apartemen lantai enam tempat kami menginap, aku melongok keluar.
Langit Gaza masih agak gelap. Tak ada tanda-tanda asap bekas ledakan di wilayah pantai Gaza. “Tenang saja, bukan bom sepertinya,” kata dokter Joserizal Jurnalis berusaha menenangkanku.
Aku tahu pendiri MER-C itu hanya berusaha agar aku tidak panik. Yang kudengar itu jelas suara bom. Tak mungkin suara petasan sekeras itu.